Nilai foto ini bagi intelijen strategis komponen biografi tinggi, ukuran cinta dan kasih sayang bila dikaitkan dengan kepemimpinan seseorang.
Waktu terus bergulir, tersisa 39 hari lagi InsyaAllah Pak Jokowi akan dilantik dan disumpah menjadi Presiden RI periode 2019-2024. Lima tahun waktu yang pendek baginya untuk melanjutkan prestasinya kepemimpinan nasional negara besar dengan penduduk keempat terbanyak di dunia ini.
Saya tidak membahas masalah politik atau intelijen terkait ancaman yang semakin complicated, tetapi coba melihat Jokowi sebagai seorang simbah (kakek) dua cucunya Jan Ethes Srinarendra dan Sedah Mirah Nasution. Saya simbah juga bisa merasakan "rasa cinta" kepada cucu sebagai generasi penerus keturunan (Etnis Jawa menyebutnya sebagai "Trah").
Dari info Simbah Google didapat postingan menarik, Mr President di FB resmi miliknya memosting foto dengan komen, "Dua cucu dalam gendongan," tulis Jokowi yang dikutip Nusantaratv, Minggu (8/9/2019). Nilai foto ini bagi intelijen strategis komponen biografi tinggi, ukuran cinta dan kasih sayang bila dikaitkan dengan kepemimpinan seseorang.
Apabila nanti 20 Oktober 2019 (Saya ultah 21 Oktober) dilantik, gelombang ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan) akan terus menekannya baik dari luar maupun dalam negeri, dari lawan politik maupun teman politiknya.
Tapi jangan lupa, kekuatan mental seorang Simbah akan berlipat dibandingkan Ayah.
Di balik itu, kita percaya bahwa dunia serta segala isinya hanya berjalan sesuai dengan takdir dan kodratnya. Karena itu kita sebaiknya terus berdoa mohon keselamatan di dunia dan akhirat.
Sebagai penutup, Old Soldier mendapat kata bijak ini, semoga bermanfaat bagi simbah Jokowi; "Allah masih mencintai Anda jika masih banyak cobaan dan tantangan hidup yang datang menghampiri Anda. Allah percaya bahwa Anda mampu melaluinya, maka jagalah kepercayaan itu”.
Selamat mengemban amanah ya, Mbah, salam dari mbah Old Soldier, yang tetanggaan dengan your lovely cucu, Sedah Mirah.
Pray Ramelan, 11 September 2019
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews