Berbagi namun Tetap Rendah Hati

Berbagi zakat fitrah bukanlah ajang untuk pamer kekayaan diri melainkan justru untuk melatih kerendahan hati.

Selasa, 4 Juni 2019 | 16:07 WIB
0
391
Berbagi namun Tetap Rendah Hati
foto: ramadan.tempo.co

Setiap tahun menjelang dan saat Idul Fitri pasti banyak orang kaya atau para dermawan di negeri ini yang berbagi zakat fitrah kepada kaum dhuafa. Mereka yang berbagi semakin banyak tetapi yang menerima zakat juga semakin  banyak.

Entah jumlah kaum miskin memang semakin banyak atau banyak orang yang sebenarnya tidak miskin tetapi mengaku miskin. Akibatnya acara pembagian zakat fitrah menjadi kacau karena terjadi saling berdesakan berebut pembagian dan biasanya selalu menelan korban, pingsan dan bahkan ada yang sampai meninggal dunia.

Semua ini terjadi karena cara pembagiannya yang tidak tepat. Selama ini yang terjadi adalah para orang kaya mengundang kaum dhuafa ke rumahnya, maka yang terjadi adalah saling berdesakan dan menelan korban.

Cara pembagian seperti yang selama ini adalah cara pembagian yang hanya cenderung untuk pamer kekayaan dan kesombongan. Nuansa melecehkan dan merendahkan sangat kental terasa. Penerima zakat fitrah diperlakukan seolah sekumpulan pengemis.

Pembagian zakat fitrah seharusnya bisa dilakukan dengan cara mendatangi kaum miskin. Disinilah justru letak makna ibadahnya. Dengan mendatangi kaum miskin berarti kita telah bersikap rendah hati dan sekaligus bisa mengetahui bagaimana kesulitan hidup mereka serta pasti zakat fitrahnya juga tepat sasaran. Selain itu juga nuansa kekeluargaan tercipta dan bukan nuansa kesombongan. Solidaritas nyata terjalin.

Berbagi zakat fitrah bukanlah ajang untuk pamer kekayaan diri melainkan justru untuk melatih kerendahan hati. Allah mengajarkan ‘jika tangan kananmu memberi, tangan kirimu jangan sampai tahu’. Selamat berbagi dengan tetap rendah hati.

***
Solo, Selasa, 4 Mei 2019. 3:45 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko