Perubahan ini tetap harus memperkuat ajaran Islam Wasathiyah dan jangan sampai kedepan malah Universitas hanya akan menjadi rumah bagi orang lain.
Alhamdulillah, proses perjalanan panjang transformasi kelembagaan PTKIN IAIN menjadi UIN akhirnya telah selesai. Usulan 6 IAIN menjadi UIN telah diteken perpresnya oleh presiden Republik Indonesia tanggal 11 Mei 2021.
Direktur PTKI Prof. Suyitno menyampaikan ucapan selamat dan bersyukur atas keluarnya 6 perpres tentang perubahan bentuk IAIN menjadi UIN. Proses perubahan bentuk ini dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Agama nomor: 20 tahun 2020 sebagai pengganti PMA nomor: 15 tahun 2014.
Saya berharap agar berubah bentuk kelembagaan ini harus diikuti dengan peningkatan mutu dan kualitas. “Jangan sampai secara kelembagaan sudah menjadi UIN namun rasanya masih IAIN”, pintanya.
“Ini adalah capian yang membanggakan kita semua. PTKI yang telah berubah bentuk menjadi UIN harus mampu menyelenggarakan integrasi keilmuan Islam dan Sains serta memiliki distingsi terhadap prodi yang ada dengan kampus lain”, harap Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang tersebut.
“Dalam menghadapi perubahan lingkungan seperti revolusi industri 4.0, perguruan tinggi harus memiliki paradigma strategi dan cara pengelolaan yang baru. Hal ini didaharapkan agar perguruan tinggi dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang dimunculkan revolusi industri 4.0. Ketidakmampuan lembaga untuk beradaptasi dengan perkembangan jaman menjadikan lembaga tidak responsif serta lambat”, jelasnya.
Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdushomad, M.Ed., Ph.D mengingatkan agar mandat institusi transformasi kelembagaan menjadi Universitas (UIN) bagi 6 PTKIN tidak memperlemah rumpun ilmu-ilmu keislaman (Islamic studies).
Lebih lanjut Adib berharap perubahan ini tetap harus memperkuat ajaran Islam Wasathiyah dan jangan sampai kedepan malah Universitas hanya akan menjadi rumah bagi orang lain (home for others).
Berikut daftar perubahan bentuk IAIN menjadi UIN:
1. Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
2. Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto
3. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
4. Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
5. Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
6. Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews