Kegiatan perkemahan dirancang memadukan antara pengembangan wawasan, pelatihan/workshop dan bhakti pramuka ke masyarakat.
Perhelatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV di Pelembang pecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Pantun Moderasi Beragama Terbanyak di Dunia, sebanyak 35.000 pantun.
Rekor MURI-DUNIA Pantun Moderasi Beragama Terbanyak ini dipecahkan dalam event PWN PTK XV di UIN Raden Fatah Palembang, sebagai tanda bahwa mahasiswa pramuka dikalangan Perguruan Tinggi Keagamaan berkomitmen agar moderasi beragama menjadi cara berfikir dan bersikap sebagai anak bangsa.
“Rekor MURI untuk Pantun Moderasi Beragama Terbanyak juga akan dicatatkan ke Guinness World Records karena memang betul-betul terbanyak,” kata Ketua Panitia, Kemas Badarudin saat acara Pembukaan Perkemahan Wirakarya Nasional PWN PTK XV Tahun 2021 di Main Dining Hall Jakabaring Spot Center Kota Palembang, Kamis (11/11/2021).
Pantauan Diktis di lapangan, Penghargaan MURI ini secara internal ini juga diberikan kepada para penyumbang pantun. UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi menyumbang Pantun Moderasi Beragama terbanyak, 1.503 pantun. Sekolah se-Sumsel dengan total 1.311 pantun dan untuk penyumbang pantun terbanyak secara personal disematkan kepada Aktivis Pramuka Fajar Kamizi.
Piagam Rekor MURI di event PWN PTK XV 09-14 November 2021 diserahkan oleh Perwakilan MURI yang datang langsung dari Jakarta dan diberikan kepada Prof. Dr. Suyitno, M.Ag Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam sebagai yang punya gawe perkemahan dan Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khadijah, M.Si sebagai Tuan Rumah.
PWN PTK XV 2021 dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qaumas dan dihadiri oleh Sekjen Kwarnas Mayjen TNI (purn) Dr. Bachtiar, M.A.P, Sekjen Kemenag Nizar Ali, 58 Rektor/Ketua PTKIN-se-Indonesia dan pejabat Eselon I, II, III Kemenag serta unsur Gerakan Pramuka dari Kwarda hingga Kwarcab.
Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan PWN PTK ke XV 2021 dislenggarakan dengan system Blanded Camp, yaitu kegiatan yang dilaksanakan dengan perpaduan kegiatan Daring dan Luring. “Kegiatan perkemahan dirancang memadukan antara pengembangan wawasan, pelatihan/workshop dan bhakti pramuka ke masyarakat”, katanya.
Dihadapan 1.176 peserta Perkemahan baik luring maupun daring, Dhani menenrangkan sejumlah kegiatan pengembangan wawasan, diantaranya: Wawasan Moderasi Beragama, Pencegahan dan Penanganan Covid-19, Dialog Pemuda Lintas Iman, Genereasi Millenial Effect dan Indonesia Emas 2045, Optimalisasi Media Sosial dan Transformasi Digital, Safe from harm/Perlindungan dari Perundungan, Jumpa Tokoh, Hypnoteraphy Berbasis lingkungan, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat dan lain-lain.
Sementara kegiatan Bhakti Pramuka di Masyarakat seperti kunjungan ke Rumah Ibadah (Gereja Katolik St. Maria Ratu Rosario, Vihara Padmajaya, Kelenteng Tek Kim Tong dan Pure Agung Sriwijaya) dan Beberapa Madrasah di Kota Palembang, Penanaman 5.000 Pohon, Pembuatan 5000 Biopori, Tabur Benih Ikan 10.000, Distribusi Donasi Buku Perpustakaan, Vaksinasi dan Pembagian Masker dan Handsanitizer;
Wakil Menteri Agama H. Zainut Tauhid Saádi direncanakan akan menutup PWN PTK pada Sabtu Malam (13/11) di Hall JSC Palembang dan dihadiri oleh Direktur Diktis, sejumlah Rektor PTKIN, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia dan unsur Gerakan Pramuka.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews