Cuma elang yang berani terbang sendiri, terbebas dari logika kerumunan. Kekesatriaan mendorong keberanian terbang menjulang. Kedalaman pengetahuan membekalinya wawasan jelajah.
Semua burung mencari tempat berlindung saat hujan. Tak demikian dengan sang pejuang. Elang menghindari hujan dengan terbang di atas awan.
Dimanakah elang berhibernasi di negeri ini? Mencarinya keempat penjuru mata angin, yang rampak terlihat hanyalah burung-burung yang suka berkicau menjambul saat cuaca cerah, namun segera mendekam saat mendung mengepung.
Bagaimana bisa memahami tali temali realitas, tanpa kemampuan mengamati keseluruhan hutan dari ketinggian penglihatan elang?
Hidup di tengah kerumunan burung yang terbang rendah, daya pandang rabun jauh. Orientasi hidup sebatas berkerumun dalam penggalan horison, sejauh hinggap dari satu dahan ke dahan lain, sebagai cara menghindari masalah; tanpa mengenali sumber masalah dan keterkaitan antarmasalah, apalagi arah tujuan.
Tanpa keluhuran jangkauan penglihatan, kita tak bisa memetakan jalan ke depan. Pengembaraan hidup diarungi dengan peta buta, berbekal asal blusukan, terantuk dari satu batu sandungan ke rundungan yang lain.
Tantangan ke depan disongsong dengan siasat pemadam kebakaran, tanpa kejelasan haluan perencanaan. Dengan begitu, apapun hasil yang dicapai terhindar dari cap gagal, karena dalam ketiadaan rencana seksama memang tak ada ukuran keberhasilan.
Cuma elang yang berani terbang sendiri, terbebas dari logika kerumunan. Kekesatriaan mendorong keberanian terbang menjulang. Kedalaman pengetahuan membekalinya wawasan jelajah, keunggulan aerodinamika memberinya karakter keseimbangan.
Hanya elang pejuang yang memiliki keteguhan kejuangan, kekuatan karakter, kompas nilai dan ketajaman nalar pencerahan, yang bisa memandu burung-burung kecil keluar dari kesempitan kekerdilan menuju kejembaran keagungan.
Dari ketinggian penglihatan elang garuda, cakrawala kehidupan tampak terhampar luas, rangkaian aksi-reaksi terdeteksi, hakikat ancaman terbaca, semua realitas tersambung, jalan keluar terbentang. Di bawah terang-lapang fajar budi, semua warna menyatu, rasa bersambung, rezeki berbagi.
(Makrifat Pagi, Yudi Latif)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews