Lapas Malang - Senin (27/3/2023) Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur memiliki program pendidikan kejar paket bagi WBP Pusat Kesetaraan Pendidikan (PKP) dh KPSD. Organisasi Mahasiswa GEMAPEDIA memiliki kepedulian untuk turut membantu program ini.
GEMAPEDIA (Gerakan Mahasiswa Peduli Pendidikan) melakukan kegiatan Pengabdian Akbar di Lapas Kelas I Malang. Kegiatan pengabdian ini dikhususkan dalam membantu program pendidikan kejar paket A, B dan C di PKP dh KPSD. GEMAPEDIA adalah organisasi mahasiswa yang telah bekerja sama dengan Lapas sejak dulu masih bernama UMengajar.
GEMAPEDIA memiliki program pengabdian Akbar dimana Pengabdian Akbar I dilakukan di Lembaga Formal,Pengabdian Akbar II dilaksanakan di Lembaga Informal dan Pengabdian Akbar III yang dilakukan di Lapas, yakni di Lapas Kelas I Malang dan Lapas Perempuan Malang.
Mahasiswa yang membantu Pengabdian Akbar di Lapas Malang telah melalui berbagai tahap mulai dari skrining, intervies hingga microteaching. Hadirnya Mahasiswa sebagai pengajar di PKP ini sangat membantu karena siswa Kejar Paket sednag menyiapkan Ujian Paket.
"Harapannya, semoga dengan adanya teman-teman GEMAPEDIA di Lapas Kelas I Malang ini, WBP bisa termotivasi untuk belajar lebih semangat lagi. Dan mematahkan anggapan masyarakat kalau Lapas itu suram dan menakutkan," kata Erika, Co. Divisi Pendidikan & Inovasi GEMAPEDIA.
Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari mengucapkan banyak terima kasih pada GEMAPEDIA yang telah melakukan Pengabdian Akbarnya di Lapas Kelas I Malang. Beliau berharap Warga Binaan yang mengikuti program pendidikan di PKP bisa lebih semangat lagi dan bisa optimal menerima transfer keilmuan dari para pengajar.
L’SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews