Manusia Berhati Malaikat Sekaligus Setan

Apakah ini yang dalam ilmu psikologi dinamakan "kepribadian ganda" seperti pada fiksi "Mr Hyde and Doctor Jekyll" saya tak tahu.

Sabtu, 23 Juli 2022 | 07:06 WIB
0
228
Manusia Berhati Malaikat Sekaligus Setan
Julianto Eka Putra (Foto: disway.id)

Mungkinkah pada pribadi seseorg berhati malaikat sekaligus berhati setan? Kita pasti menjawab tidak mungkin. Harus salah satu saja. Either or. Kalo dia truly berhati malaikat mustahil dia berhati setan. Demikian pula sebaliknya, kalo dia berhati setan, impossible dia memiliki hati malaikat. 

Tapi mencermati kasus Julianto Eka Putra saya mendapat feeling bahwa hati mulia dan hati keji bisa bersama-sama melekat pada satu orang.

Saya katakan "feeling" karena sedikit pun saya tidak punya bukti empiris terhadap kesimpulan saya ini. Hanya "firasat" belaka.

Sebenarnya, bukan cuma kasus Julianto saja yang memicu saya berkesimpulan seperti itu, tetapi juga ada beberapa pengalaman pribadi yang serupa dengan itu.

Lihatlah kasus Julianto Eka Putra yang sangat ramai jadi pembicaraan publik. Di satu sisi dia dicitrakan sebagai predator seks, di sisi lain dia dicitrakan sebagai filantropis. Semuanya oleh orang-orang yang dekat dengan dia. Dan keduanya sama-sama meyakinkan.

Dalam hal ini saya tidak membahas soal hukum juridis formil. Saya membahas tentang "metafisika" kemungkinan hati malaikat dan hati setan berkolaborasi dalam jiwa seseorang.

Saya berhenti sampai di sini dulu, karena sejujurnya saya kebingungan.

Bingung oleh teori saya sendiri bahwa orang bisa sekaligus memiliki hati malaikat dan hati setan.

Apakah ini yang dalam ilmu psikologi dinamakan "kepribadian ganda" seperti pada fiksi "Mr Hyde and Doctor Jekyll" saya tak tahu.

***