Masuknya ilmu tekhnologi tentunya harus membuat kita semakin baik dan canggih.
Pada zaman sekarang tentunya sangat berbeda sekali pendidikan daripada zaman dahulu. Zaman dahulu yang masih menggunakan sistem pembelajaran konvensional serta sistem pemerintahan orde lama dan orde baru membuat anak didik atau mahasiswa dituntut benar – benar menjalani pendidikan secara kerja keras dan tempaan mental yang luar biasa. Ketika mahasiswa zaman dulu ingin lulus, mereka harus benar – benar menyiapkan mental dari ketika masuk pembelajaran dikelas ataupun Skripsi. Ketika maju konsul Skripsi mereka harus siap dibentak dan dimarahi ketika salah, harus siap kerja keras lembur benar – benar belajar daripada Plagiat.
Pada pendidikan zaman dahulu belum ada media sosial yang ketika dikit – dikit upload dan viral, dan ketika ada sesuatu yang tidak cocok serta tidak suka maka akan diviralkan untuk mencari pembelaan. Ketika zaman dahulu seorang ibu guru memukul tangan murid kepada siswa karena bolos dan tidak mengerjakan PR, ketika anak mengadu ke Bapak Ibu di Rumah malah ditambah bonyok karena mendapat hukuman. Tetapi zaman sekarang ketika ada seorang Guru yang tegas, ada Siswa yang dilaporkan ke orang tua malah Guru kemudian dilaporkan Polisi dan ada juga Guru yang dianiaya oleh Orang tua.
Tentu hal ini menjadi PR bagi kita semua bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah yang klasik itu semua. Kita tidak bisa memungkiri bahwa zaman dahulu dan zaman sekarang memang berbeda, tetapi harus kita perhatikan juga bahwa Pendidikan Adab attitude bagi mahasiswa sangat penting. Jangan sampai ketika kita hanya memberikan ilmu saja kepada mahasiswa dan menjadi siswa yang sukses dan pintar tetapi karena tidak dibekali dengan ilmu agama yang kuat mereka kelak ketika sukses akan jadi pejabat yang Korupsi. Jangan sampai karena kita sebagai guru ataupun dosen tidak memberikan mereka Adab dan attitude yang baik membuat mereka ketika menjadi Pejabat menjadi pejabat yang Zalim.
Masuknya ilmu tekhnologi tentunya harus membuat kita semakin baik dan canggih. Masuknya persaingan dunia internasional di negara Indonesia harusnya membuat kita menjadi pembeda daripada luar negeri.
Kalau dari luar negeri masalah adab tidak ada pelajaran khusus, harusnya diindonesia diberikan pembelajaran adab yang lebih utama. Sehingga ke depan mahasiswa di Indonesia akan menjadi mahasiswa yang memiliki adab yang baik dan memiliki ilmu yang baik.
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa dalam pembelajaran zaman sekarang jangan sampai Adab mendahului ilmu. Dikarenakan kalau ilmu dan kepintaran bisa dikejar, kalau adab lebih sulit apabila tidak memiliki pondasi yang kuat.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews