Apalagi dari pasein yang positif terkena virus Corona yang diumumkan oleh juru bicara Kemenkes adalah pasangan suami-istri.
Mengapa terkait penyebaran virus Corona tidak ada larangan atau imbauan dari pemerintah atau lembaga terkait kepada pasangan suami-istri atau pasangan bukan suami-istri untuk sementara waktu tidak melakukan aktivitas bercinta?
Lho.. lho, terus hubungannya apa antara virus Corona dengan bercinta, kok harus ada imbuan larangan bercinta?
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Penularannya lewat aktivitas seksual atau lewat jarum suntik yang sudah positif terkena HIV.
Sedangkan virus Corona penyebarannya dari ludah atau air liur lewat batuk, bersin atau ciuman bibir ketemu bibir dengan lawan jenis atau ludah yang menempel ke badan orang lain lewat aktivitas bercinta. Bahkan sering-sering mengusap wajah sendiri saja tidak dianjurkan, apalagi mengusap-usap wajah orang lain atau pasangan.
Apalagi ada sebagian pendapat dari pasangan suami-istri yang mengatakan, kalau lagi terkena flu (batuk-pilek) dari salah satu pasangan,maka bercinta bisa menjadi solusi atau obatnya. Artinya, bercinta bisa meredakan atau menyembuhkan flu.
Bukankah adegan bercinta diawali dengan fore play atau pemanasan dulu yang sering saling mendekap dan mencium atau terjadi kontak fisik atau transfer ludah dari pasangannya? Bagaimana kalau salah satu pasangan terkena virus Corona yang tidak diketahuinya terus mencium-cium pasanganya? Hampir pasti bisa tertular virus Corona.
Apakah adegan bercinta untuk sementara waktu harus memakai masker dan memakai sarung tangan untuk menghindari atau mencegah mewabahnya virus Corona atau adegan saling ciuman untuk sementara waktu ditiadakan supaya tidak ada transfer air liur atau ludah? Kalau air liur burung walet sih mahal harganya. Lha kalau air liurmu isinya hanya virus belaka.
Padahal potensi menularnya virus Corona dari adegan bercinta ini sangat besar, kalau salah satu pasangan positif terkena virus Corona yang tidak terdeteksi. Bisa jadi karena menganggap flu biasa. Potensi transfer air liur dari adegan bercinta biasanya sangat melimpah. Apalagi air liur sumber dari virus atau penyebaran kuman-kuman.
Apalagi dari pasein yang positif terkena virus Corona yang diumumkan oleh juru bicara Kemenkes adalah pasangan suami-istri.
Akan tetapi mewabahnya virus Corona tidak akan bisa menyurutkan pasangan suami-istri untuk bercinta dan itu wilayah privat. Tetapi kalau sedang terkena flu dari salah satu pasangan untuk berhati-hati, lebih baik pakai masker dan sarung tangan waktu bercinta. Ini semua demi kebaikan dan sebagai bentuk kewaspadaan dari menularnya virus Corona.
Waspadalah!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews