Kegaduhan lockdown perlu segera diakhiri, karena life must go on. Sudah terlalu lama kita menderita karena dihantui ketakutan yang jauh lebih mengerikan daripada corona itu sendiri.
Baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa mungkin sudah saatnya kita berdamai dengan covid-19. Maksudnya tentu saja bukan seperti tentara yang kalah perang dan mengulurkan tangan mengajak damai kepada seterunya.
Yang dimaksud oleh Jokowi adalah agar manusia di muka bumi ini beradaptasi dengan kehadiran virus corona ini di tengah-tengah kita. Kalau kita terus-terusan bertempur habis-habisan melawan corona ini dengan mengorbankan seluruh aset-aset ekonomi kita, bukan saja kita bakal gagal menghapus corona dari muka bumi, tapi kehidupan manusia akan hancur lebur akibat semuanya tidak punya sumber nafkah lagi.
Satu-satunya yang masih punya gigi untuk menakut-nakuti publik di seluruh dunia dari covid-19 ini adalah angka statistik penambahan kasus dan kematian (morbidity dan mortality) yang terus bertambah di-update dari hari ke hari. Sampai hari ini, dilaporkan 4,2 juta kasus dan 285 ribu kematian seluruh dunia. Nampaknya memang mengerikan.
Baca Juga: Hidup Berdamai dengan Covid-19
Tapi tahukah Anda, baha penyakit influenza yang kita anggap tidak berbahaya dan sudah taken for granted mempunyai angka statistik sebanyak 6 juta kasus per tahun dan angka kematian 650 ribu di seluruh dunia. Itu pun belum seluruhnya tercatat karena penyakit flu (apalagi yg ringan) tidak diwajibkan untuk dilaporkan ke badan kesehatan dunia.
Kalau melihat angka kasus dan kematian influenza di atas, mungkin sudah saatnya kita tidak terkaget-kaget dan stres terus-terusan membaca laporan jumlah kasus covid-19 ini.
Maksud saya, seandainya kasus influenza ini dilaporkan secara masif di tahun-tahun yang lampau, hasil angkanya tidak akan kalah dengan covid-19 malah mungkin jauh lebih spektakuler.
Jadi, berkaca pada situasi dan kondisi terkini, memang sudah saatnya kita beradaptasi dengan corona ini. Tentu upaya ahli-ahli medis dan epidemiologi untuk menemukan obat dan vaksin terhadap covid-19 tetap terus kita dorong.
Tapi segala kegaduhan lockdown perlu segera diakhiri, karena life must go on. Sudah terlalu lama kita menderita karena dihantui oleh ketakutan. Ketakutan yang jauh lebih mengerikan daripada corona itu sendiri.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews