Solo – Negara jepang kembali bergejolak setelah hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa negara Sakura tersebut mengalami masalah resesi Seksualitas yang cukup besar. Resesi Seks sendiri merupakan keengganan seseorang atau pasangan untuk memiliki keturunan. Di Jepang sendiri, penyebabnya yakni sejumlah kota atau kabupaten yang mencatat zero growth atau nol kelahiran baru. Padahal dinegara Jepang sendiri untuk produksi Film Porno semakin meningkat pada setiap tahunnya.
Dinegara jepang aktivitas memproduksi film porno resmi mendapatkan ijin secara legal yang sudah diatur oleh undang – undang disana. Jadi jangan kaget apabila akan banyak ditemukan produksi film Porno dinegara Sakura tersebut. Meskipun produksi film Porno dinegara jepang tetapi malah membuat tingkat Resesi Seks dinegara tersebut menurun. Apakah peningkatan produksi Film porno berefek mempengaruhi resesi Seks?
Bahkan didalam penelitian terbaru tahun 2023 bahwa negara jepang memiliki tingkat Resesi Seks yang sangat tinggi atau sangat parah. Hal ini juga diungkapkan oleh Perdana Menteri Jepang yaitu Fumio Kishida, beliau menyampaikan bahwa Resesi Seks dinegara Jepang sudah sangat parah sekali sehingga secara resmi negara membentuk Badan Khusus untuk menangani masalah resesi Seks tersebut.
Dari hasil penelitian AFP didapatkan data bahwa dinegara Jepang Jumlah kelahiran mengalami penurunan sekitar 800 ribu per tahun, sehingga apabila dibiarkan akan menyebabkan kelangkaan SDM dinegara jepang.
Penyebab Resei Seks dinegara jepang sendiri sangat bervariasi seperti hasil penelitian Tokyo University terjadi Penurunan aktivitas seksual di negara jepang. Penyebab penurunan aktivitas seksual disebabkan oleh jam kerja hingga terlalu banyak waktu yang dihabiskan di dunia maya. Selain itu, warga Jepang juga dikenal sangat menggemari teman dalam bentuk digital, hingga "rekan" dalam bentuk robot dan hologram begitu populer di negara matahari terbit itu. Hal yang paling utama adalah kekhawatiran anak muda terhadap situasi finansial dan pekerjaan merupakan salah satu faktor penting yang memicu resesi seks di Jepang.
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa terjadi resesi Seks disuatu negara harus segera diatasi dengan cara Pemerintah secara aktif membentuk kader kesehatan disetiap dusun hingga propinsi dengan aktif memberikan pendidikan kesehatan tentang reproduksi serta bahaya dari resesi seks, selain itu pemerintah ikut menggandeng tokoh agama untuk aktif meningkatkan kegiatan rohani seperti pengajian serta door to door antar rumah seperti pendataan Survey. Dikarenakan dalam agama mengatur bahwa setiap manusia supaya mempunyai keturunan serta meneruskan garis keturunan. Sehingga dengan tergugahnya kesadaran individu akan menurunkan tingkat resesi Seks. *Red
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews