UIN Raden Fatah Palembang menjadi tuan rumah PWN PTK ke-15. Karena masih pandemi, perkemahan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuka Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) XV di Palembang. Di hadapan ribuan mahasiswa Pramuka Penegak-Pandega dari berbagai provinsi di Indonesia yang hadir secara daring dan luring, Menag meminta pramuka menjadi rumah bersama generasi muda, generasi milenial yang moderat.
"Pramuka harus bisa menjadi rumah bersama bagi generasi muda yang ingin berkembang, berkarya dan menempa diri," ujarnya di Palembang, Kamis (11/11/2021).
“Rancang bangun kegiatan kepramukaan harus mampu menjawab kebutuhan generasi millennial yang akrab dengan teknologi digital,” sambungnya.
Menag mengatakan, nilai-nilai kepramukaan, antara lain: kemandirian, gotong royong, perjuangan hidup, keberanian, dan kepekaan sosial, harus mampu ditransformasikan ke dalam perilaku mahasiswa masa kini yang notabenenya adalah generasi milenial. PTK juga harus mampu menyiapkan dan mencetak generasi muda Indonesia yang memiliki pemahaman dan kapasitas keagamaan yang rahmatan lil ‘alamin.
“Dalam persepektif Kementerian Agama, tentu melalui pengarusutamaan Moderasi Beragama. Pemahaman agama yang inklusif, toleran dan damai menjadi keniscayaan di tengah-tengah pluralitas bangsa,” pesannya.
Kementerian Agama menjadikan penguatan moderasi beragama sebagai salah satu program prioritas. Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa. Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan kita dalam beragama.
Dijelaskan Menag, misi memperteguh semangat kebangsaan salah satunya tercermin pada komitmen mempertahankan NKRI dan Pancasila. Hal ini harus diletakan bersama-sama dengan penciptaan suasana keagamaan yang moderat.
“PWN PTK XV dirancang tidak saja untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, namun juga perguruan tinggi keagamaan lain. Ini merupakan cermin bahwa kita mempunyai komitmen bersama membangun hubungan yang harmonis lintas iman dan lintas agama,” jelasnya.
"Indonesia harus menjadi contoh bangsa lain, betapa kita sudah selesai tidak mempersoalkan perbedaan agama, ras, suku dan antar golongan. Semua warga negara bisa hidup bersama, rukun dan damai dalam wadah NKRI. Dan itu dipelopori oleh mahasiswa PTK yang kita cintai ini," tutupnya.
UIN Raden Fatah Palembang menjadi tuan rumah PWN PTK ke-15. Karena masih pandemi, perkemahan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Giat ini mengusung tema: “Konsistensi dalam Moderasi Beragama, Berkarya untuk Bangsa”.
Hadir dalam pembukaan, Wakil Gubernur Mawardi Yahya, Sekjen Kemenag Nizar, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Ali Ramdhani, segenap pimpinan PTKIN se Indonesia. Stafsus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dan para mahasiswa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews