Sebelum bincang online, warganet yang tergabung dalam komunitas FPMSI juga melaksanakan penyebaran konten positif di media sosial demi mensukseskan kebijakan Adaptasi kebiasaan Baru.
Tidak bisa dipungkiri peran warganet generasi Milenial teramat besar dalam menghadai pandemi covid-19 yang sedang berlangsung serta menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
Untuk itu Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI) mengadakan Bincang Online dan Podcast dengan tema " Dengan semangat kemerdekaan warganet dan Milenial bertransformasi menuju adaptasi kebiasaan baru demi Indonesia maju" pada Senin (24/8) siang.
Dalam bincang online Podcast tersebut, Ketua Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI) Rusdil Fikri menjadi narasumber menuturkan peran warganet dan generasi Milenial dalam kesuksesan penerapan era adaptasi kebiasaan baru di masyarakat.
"Peran penting warganet dan generasi milenial serta insan media yaitu dapat memproduksi konten edukasi dan melakukan literasi di lini media publik guna menyadarkan masyarakat tentang disiplin penerapan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru dalam kehidupan sehari-hari yang sehat dan produktif" kata Rusdil.
Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Pakar Komunikasi Politik Universitas Padjajaran Lely Arrianie menilai bahwa keberhasilan era adaptasi kebiasaan baru dalam menekan penyebaran Covid-19 harus ada sinergitas antara pemerintah dan masyarakat sebagai pelaksananya.
"Perlu kerja sama antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam rangka menyukseskan Adaptasi Kebiasaan Baru. Pemerintah telah berupaya merumuskan berbagai kebijakan dan peraturan agar kebiasaan baru bisa berdampak maksimal terhadap kondisi krisis akibat dampak Covid-19" ujar Lely.
Lely menambahkan bahwa masyarakat perlu berpartisipasi aktif dengan saling mengingatkan antar sesama agar setiap individu masyarakat memiliki tanggung jawab menjalankannya.
Lebih lanjut, Redaktur Lampung Media Online Anggi mengajak insan media melawan hoaks seputar Era Adaptasi Kebiasaan Baru.
"Rekan-rekan insan media harus memproduksi konten-konten yang menumbuhkan optmisme dan tidak memproduksi opini atas dasar informasi hoax dan hasutan provokatif yang dapat menggangu berbagai kebijakan pemerintah" kata Anggi.
Diketahui sebelum jalannya bincang online, warganet yang tergabung dalam komunitas FPMSI juga melaksanakan penyebaran konten positif di media sosial demi mensukseskan kebijakan Adaptasi kebiasaan Baru serta melawan konten-konten negatif dan terwujudnya masyarakat yang produktif.
Setelah bincang online Podcast berlangsung, dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi warganet bersama insan media sebagai komitmen masyarakat mendukung penerapan dan kesuksesan era adaptasi kebiasaan baru. Adapun beberapa poin deklarasi tersebut sebagai berikut,
Pertama, Siap menjaga Persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila Dan Undang – Undang Dasar 1945 Serta Kebhinekaan.
Kedua, Siap Melawan Berita Hoax Seputar Adaptasi Kebiasaan Baru dan melakukan literasi edukasi di lini media publik guna menyadarkan masyarakat tentang disiplin penerapan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru dalam kehidupan sehari-hari yang sehat dan produktif.
Ketiga , Siap bergotong royong memproduksi konten-konten yang menumbuhkan optmisme dan tidak memproduksi opini atas dasar informasi hoax dan hasutan provokatif yang dapat menggangu berbagai kebijakan program prioritas pemerintah.
Jakarta 24 Agustus 2020
Tertanda, Forum Pegiat Media Sosial Independen.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews