Indonesia bisa maju, bukti dan alasannya adalah kita selalu dapat menemukan orang-orang istimewa yang mendedikasikan pekerjaannya dengan pikiran, hati maupun keinginan tekadnya.
Ini adalah suatu komitmen dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk terus menerus mencari talenta dan memberikan pengakuan dan bahkan memberi penghargaan untuk dapat memberikan contoh yang nyata. Kita punya 44.843 pegawai di DJP, jadi untuk anda menjadi orang yang sama dengan 44.843 itu sudah pasti biasa saja.
Namun ternyata di dalam lingkungan kerja yang sama, muncul tokoh-tokoh yang menyikapi bahwa pekerjaan saya, cara saya bekerja, bagaimana saya menjalankan tugas, sesuatu yang saya sebut kewajiban, semuanya itu bisa dilakukan dengan cara yang berbeda dan luar biasa.
Ini menggambarkan bahwa ada suatu energi atau karakter otentik yang betul betul orisinil, tidak di buat-buat hanya pada saat ada penjurian. Orang-orang yang memang di dalam DNAnya, didalam dirinya, pikiran, hati, sikap dia, cara dia bicara, cara dia menjalankan tugas, tergambarkan suatu adanya bibit unggul dan itu tidak selalu harus punya korelasi dengan struktur/tingkat jabatannya.
Artinya untuk orang menjadi istimewa tidak harus menjadi Menteri Keuangan dulu baru keliatan bahwa anda itu istimewa, tidak harus menjadi Dirjen dulu atau Eselon I, II atau III dulu baru bisa lihat bahwa saya itu istimewa.
Atau berkata "Kalau ibu mempromosikan saya di jabatan itu baru nanti kelihatan bahwa saya istimewa". Jangan pernah mencari alasan seperti itu untuk dapat berprestasi dan bekerja secara luar biasa.
Indonesia memang bisa maju, bukti dan alasannya adalah kita selalu dapat menemukan orang-orang istimewa yang mendedikasikan pekerjaannya dengan pikiran, hati maupun keinginan tekadnya untuk tidak sekedar menjadi pekerja biasa.
Oleh karena itu saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, saya selalu hadir di acara seperti ini yang menumbuhkan harapan optimisme di dalam diri saya.
Jakarta, 21 Agustus 2019
Penghargaan Kinerja Pegawai Ditjen Pajak 2019
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews