LAPAS MALANG - Kamis (06/04/2023) Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur mengadakan pengarahan pengelolaan sampah bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan ini dilaksanakan area Bimbingan Kerja (Bimker) Maggot yang dilakukan oleh Dade Achmad Aktama selaku Staff Bimbingan Kerja dan Wali Tempat Pengelolaan Sampah (TPA) Lapas Kelas I Malang. Beliau memberikan catatan untuk proses pengelolaan Sampah kedepannya.
Pengarahan ini bertujuan menyatukan persamaan persepsi Warga Binaan dalam pengelolaan sampah di TPA Lapas. Dimana Warga Binaan yang terpilih ini telah menjalani pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dari Perkumpulan Perbanusa Bakti Lingkungan Jaya dari teori hingga pendampingan dalam prakteknya.
Tempat Pengelolaan Sampah (TPA) di Lapas Kelas I Malang mulai dilakukan pengelolaan serius, hal ini dengan harapan bisa menjadi zero waste. Dimana semua sampah yang ada di Lapas harapannya bisa dimanfaatkan menjadi hal yang lebih baik. Warga Binaan ini dibagi menjadi beberapa kelompok dalam proses pengelolaan Sampah.
Sampah yang ada di TPA dari berbagai tempat di Lapas bukan hanya ditumpuk jadi satu. Namun akan dilakukan pemilahan agar bisa dikelola sesuai dengan jenis sampahnya. Unit Bimker Pengelasan pun membantu untuk membuatkan Mesin Pemilahan Sampah dengan pendampingan dari instruktur Perkumpulan Perbanusa Bakti Lingkungan Jaya.
Kalapas Kelas I Malang, Hari Azhari berharap Warga Binaan bisa optimal mempratekkan ilmu dan pengalaman pengelolaan Sampah dari Perkumpulan Perbanusa Bakti Lingkungan Jaya. Beliau berharap TPA Lapas nantinya bisa optimal dan menghasilkan hal bermanfaat dari sampah.
L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews