Prihatin. Ada segelintir warga yang suka nyampah di sana sini. Sampah adalah sumber penyakit. Maka, mari kita ramai-ramai membuang "sampah" itu ke tempatnya.
Inggris, sebuah negara yang sangat maju di Eropa, juga terdampak virus Corona. Bahkan lebih buruk lagi. Ratu Inggris, Pangeran Charles, Perdana Menteri, Menteri Kesehatan, dan 4.000an warga terpapar virus mematikan itu.
Berikut saya rangkum informasi berdasarkan penjelasan yang disiarkan Trans TV semalam, yakni :
1. Jalanan sepi sekali. Jalan utama dan jalan tol nyaris tidak dilewati kendaraan hingga mungkin tidur di situ pun aman.
2. Hanya ada tiga layanan publik yang diizinkan buka, yaitu layanan kesehatan, layanan BBM, dan pusat perbelanjaan/pasar.
3. Pemerintah TIDAK MENGGRATISKAN SEMBAKO kepada warganya. Pemerintah hanya memastikan ketersediaan dan keamanan distribusi.
4. Warga sangat taat kepada pemerintah. Tidak ada warga yang memprotes kebijakan lockdown yang diterapkan meskipun kehidupan serba sulit.
5. Gerakan sosial bermunculan untuk membantu warga yang butuh pertolongan. Mereka sadar, semua orang berpotensi tertular dan menularkan virus Corona. Oleh karena itu, tidak ada yang egois karena merasa dirinya sehat.
6. Ada sanksi hukum yang cukup berat bagi warga yang keluyuran tanpa izin. Juga warga yang berani melawan pemerintah. Penjara 1-2 tahun atau denda Rp14-20 juta siap dijatuhkan.
7. Warga beramai-ramai memberikan dukungan kepada paramedis. Dukungan dalam beragama bentuk, seperti nyanyian, kiriman bunga, ucapan, doa, hingga bantuan alat kesehatan.
Saya cukup terkesima dengan pemandangan itu. Sejenak, saya menoleh ke sini. Sungguh kita masih sangat beruntung. Kepedulian pemerintah benar-benar bisa dirasakan rakyat kecil dengan beragam bantuan. Juga dukungan paramedis yang luar biasa.
Namun, di sisi lain, kita juga prihatin. Ada segelintir warga yang suka nyampah di sana sini. Sampah adalah sumber penyakit. Maka, mari kita ramai-ramai membuang "sampah" itu ke tempatnya.
Setuju...?
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews