Mewaspadai Mutasi Virus Corona

Saat ada mutasi virus corona baru di Indonesia, maka kita harus meningkatkan level kewaspadaan, sebab tipe B117 dan N439K lebih ganas dari corona yang lama.

Kamis, 18 Maret 2021 | 23:26 WIB
0
254
Mewaspadai Mutasi Virus Corona
Ilustrasi penggunaan masker (Foto: ayosemarang.com)

Mutasi corona ditengarai lebih berbahaya daripada yang lama. Setelah heboh virus corona yang berasal dari Inggris, muncul lagi virus N349K yang diklaim lebih berbahaya.

Masyarakat diminta untuk lebih waspada, karena jangan sampai terinfeksi oleh virus ini. Protokol kesehatan harus diterapkan dengan disiplin, agar tetap sehat dan bebas corona.

Pandemi covid-19 sudah berlangsung selama 12 bulan.

Jumlah pasien corona mulai menurun dan kapasitas pasien covid di RS tidak sepenuh beberapa bulan lalu. Saat vaksin Sinovac dan AstraZeneca masuk ke Indonesia, maka masyarakat akan optimis bahwa pandemi akan segera berakhir. Karena ketika ada vaksinasi nasional, akan terbentuk kekebalan kelompok.

Akan tetapi, kita tidak boleh lalai karena ada mutasi virus covid-19 dan sudah masuk Indonesia. Pertama ada virus corona Inggris alias B117.

Mutasi ini dinamakan virus corona Inggris karena memang pertama kali ditemukan di sana. Perbedaan dengan covid yang lama adalah, pada virus B117 lebih cepat menular dan mematikan, sehingga harus diwaspadai.

Jika ada seseorang yang terinfeksi virus corona tipe B117, maka gejalanya yang hampir sama dengan corona lama.

Di antaranya demam, sesak nafas, diare, dan batuk, serta pilek. Akan tetapi, mengingat bahwa virus ini lebih cepat menular, kita harus mewaspadainya. Ketika merasakan gejala itu, maka harus cepat-cepat periksa atau melakukan tes swab. Sehingga bisa diambil tindakan pencegahan atau pengobatan.

Selain tipe B117, maka ada mutasi virus corona lain yang mulai masuk di Indonesia, yakni tipe N439K. Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menyatakan bahwa ada 48 kasus mutasi N439K di tanah air. Bahkan penemuan ini sudah ada sejak november 2020.
Amin melanjutkan, gejala antara virus corona lama dengan mutasinya (N439K) hampir sama.

Akan tetapi, mutasi virus ini memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk menginfeksi seseorang dan punya daya ikat reseptor yang lebih kuat. Sehingga harus lebih berhati-hati, jangan sampai kita terkena corona jenis ini.

Sementara, Profesor Zoebairi Djoerban dari Ikatan Dokter Indonesia menyebut bahwa virus N439K lebih kuat dalam melawan ketahanan tubuh manusia. Dalam artian, imunitas tubuh memang harus ditingkatkan selama pandemi. Tak hanya dengan rajin berolahraga, tetapi juga dengan makan sayur dan buah, minum susu, dan bisa ditambah dengan multivitamin atau herbal, dengan petunjuk dokter.

Mengapa sampai ada mutasi virus? Menurut dokter Kathi Swaputri, SP PD, mutasi virus terjadi karena covid-19 yang tidak terkontrol. Dalam artian, perilaku masyarakat yang kurang disiplin, bisa menyebabkan terbentuknya mutasi virus. Namun nasi sudah menjadi bubur, saat tidak ada lockdown dan hanya PSBB dan sekarang PPKM, kita harus tetap menjaga kedisiplinan.

Jangan pernah lalai dalam menaati protokol kesehatan seperti pakai masker. Saat belanja bulanan, wajib untuk membeli masker sekali pakai dan hanya boleh dipakai maksimal 4 jam. Sehingga persediaan masker di rumah harus mencukupi untuk seluruh anggota keluarga. Bisa juga dengan masker kain 3 lapis yang bisa memfilter droplet dengan lebih kuat.

Selain pakai masker, jangan lupa untuk selalu cuci tangan atau memakai hand sanitizer dan jaga jarak. Batasi kontak dengan orang lain jika tidak benar-benar penting dan lebih baik melakukan salam jarak jauh daripada menyentuh tangan secara langsung. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?

Saat ada mutasi virus corona baru di Indonesia, maka kita harus meningkatkan level kewaspadaan. Karena tipe B117 dan N439K diklaim lebih ganas daripada corona yang lama. Jangan pernah lupa untuk menerapkan protokol kesehatan dan tetaplah jaga higienitas serta imunitas, juga rela divaksin agar tubuh bebas corona.

 ***