Kekuatan Persatuan Indonesia Melawan Hoax

Saat ini banyak pihak yang telah mengambil langkah dalam mengatasi hoax, di media sosial saja misalnya Facebook dan Google sudah punya cara sendiri untuk mengatasi hoax.

Minggu, 18 Agustus 2019 | 20:05 WIB
0
191
Kekuatan Persatuan Indonesia Melawan Hoax
Facebook melawan hoax (Foto: Dailly Express)

Pada era sekarang ini kita sudah tidak asing lagi mendengar kata “hoax”, menurut kamus online Merriam-Webster menjelaskan hoax dalam bahasa inggris sebagai kata benda yang berarti sebuah tindakan yang ditunjukan untuk menipu atau membuat percaya akan sesuatu yang tidak benar. Bukanlah merupakan sesuatu yang baru, hoax ini sudah ada sejak lama dan tidak hanya dikalangan bangsa Indonesia bahkan barbagai belahan dunia sudah tidak asing dengan hoax.

Sebagai contohnya kita bisa ambil dari negara Amerika Serikat, utamanya sehubungan dengan pemilihan presiden pada tahun 2016. Menurut BuzzFeed News, di sekitar tiga bulan terakhir sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat, 20 berita hoax teratas sehubungan pemilihan presiden Amerika Serikat di Facebook memiliki engangemen (share, reaction, dan comment) lebih tinggi dibandingkan 20 berita teratas mengenai pemilihan presiden Amerika Serikat dari berbagai situs berita besar.

Sebagian pihak menilai bahwa aneka hoax tersebut memengaruhi hasil dari pemilihan presiden Amerika Serikat tersebut, alasannya dari 20 hoax tersebut, 17 di antaranya “menguntungkan” kandidat yang akhirnya menjadi pemenang maupun “merugikan” kandidah yang akhirnya kalah. Meskipun sebagian pihak ada yang menilai bahwa hoax tersebut tidak memberikan pengaruh segnifikan terhadap hasil akhir dari pemilihan presiden Amerika Serikat.

Negara Indonesia sendiri pada bulan april lalu yang bertepatan dengan pemilihan presiden dan pemilu legislatif serentak menurut Kementrian Kominfo sudah ada 486 berita hoax yang teridentifikasi, dan 209 berita tersebut terkait dengan politik. Berita hoax politik yang dimaksud adalah kabar bohong yang menyerang Parpol para peserta pemilu, Capres-Cawapres, KPU bahkan sampai kepada Bawaslu.

Tidak hanya bulan april, bahkan setelah pencoblosan tanggan 17 April 2019 jumlah hoax yang beredar di masyarakat terus meningkat dari bulan kebulan, hal tersebut tentunya sangat merugikan karena dapat mengaburkan fakta yang sebenarnya bahkan sampai kepada perpecahan persatuan bangsa, dan jika hoax terus terjadi dan tersebar maka 5 tahun kedepan Indonesia ini bisa saja di pimpin oleh orang-orang yang cerdas membuat hoax, bukan yang benar-benar layak jadi pemimpin.

Trik utama yang di eksploitasi pembuat hoax ini adalah memanfaatkan kelemahan manusia. Kelemahan manusia ini adalah sulit menerima informasi yang tidak sesuai dengan keyakinannya dan cenderung mempercayai atau mencari informasi yang sesuai dengan keyakinannya, meskipun informasi tersebut tidak banar atau bohong.

Penyebarannya sendiri, jika sebelumnya hoax banyak diviralkan melalui e-mail, milis, kemudian bergeser ke BBM broadcast dan Twitter, selain Facebook saat ini penyebarannya lebih banyak melalui Instagram dan WhatsApp, khususnya ketika di group di WhatsApp bisa mengakomodasi member dalam jumlah banyak sehingga mudah sekali menyebarkan berita tanpa mengeceknya terlebih dahulu kebenarannya.

Seiring makin menyebarnya dan terjangkaunya akses internet yang diikuti dengan makin banyaknya penduduk dunia yang memanfaatkannya, maka para penyebar hoax seperti mendapat senjata baru, apalagi Kementrian Kominfo menyebutkan bahwa di Indonesia pada tahun 2019 ini pengguna internetnya termasuk yang tertinggi di dunia yaitu mencapai 54% atau 147 juta dari 265 juta penduduk Indonesia, dengan pertumbuhan yang sedemikian pesat, hoax tentu makin tidak bisa dihindari karena sudah menjadi bagian dari perkembangan teknologi informasi.

Mereka akan merasa berhasil ketika berita hoax yang dibuat mereka bisa dipercaya oleh kita semua, apalagi jika kita ngeshare ke orang lain sebelum tahu benar atau tidaknya berita yang kita share. hal inilah yang akan menyebabkan indonesia hancur secara perlahan, karena hoax ini bisa menyebarkan ujaran kebencian yang akhirnya akan merugikan salah satu pihak bahkan hal ini sangat berpotensi untuk memecah belah bangsa dan yang membuat hoax ini akan mendapat banyak keuntungan dari beritanya.

Saat ini banyak pihak yang telah mengambil langkah dalam mengatasi hoax, di media sosial saja misalnya facebook dan google sudah punya cara sendiri untuk mengatasi hoax. Facebook mengatasi dengan bekerja sama dengan pemeriksa fakta pihak ketiga dan memudahkan penggunanya untuk melaporkan berita yang tidak benar, sedangkan google dengan cara menghentikan layanan iklan adsensen-nya terhadap berbagai penerbit yang dinilai menerbitkan berita tidak benar.

Pemerintah juga, tepatnya Kementrian Kominfo dan Informatika Republik Indonesia, telah melakukan pembelokiran terhadap berbagai situs yang menampilkan informasi tidak benar. Selain itu bahkan ada juga kelompok tertentu masyarakat yang berinisiatif untuk mengambil langkah sendiri, salah satunya adalah MAFINDO. Produk dari MAFINDO ini adalah TurnBackHoax yang turut hadir melalui situs www.turnbackhoax.id. Di situs ini kita bisa melihat dan melaporkan aneka hoax maupun mambantu menilai apakah suatu informasi tersebut hoax atau bukan. ( sumber : majalah infokomputer)

Meskipun begitu kitapun sebagai rakyat harus terus bersatu melawan hoax, terutama bagi kita sebagai pengguna internet dan media sosial, marilah mengambil langkah untuk mengatasi hoax ini dengan bersikap lebih cerdas dan kritis.

Kita jangan mudah mempercayai suatu informasi yang belum diketahui kebenarannya alias jangan asal telan, jangan menyebarkan informasi yang belum kita ketahui kebenarannya, dan jika kita sudah mengetahui bahwa berita tersebut adalah hoax maka cepatlah cari sumber atau penerbitnya lalu laporkan kepada pihak yang berwajib mengelolanya.

Mari kita jaga bangsa kita dari perpecahan, kita kumpulkan kekuatan dengan persatuan untuk menghancurkan racun-racun bangsa Indonesia, jadilah pengguna media sosial yang cerdas, mari lawan hoax demi pembangunan serta kepemimpinan nasional 5 tahun kedepan, bangun Indonesi menjadi hebat, makmur adil dan beradab, tetap junjung tinggi pancasila Indonesia dan cintailah negara kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri.

***