Mari kita melatih mereka untuk membangun keberanian mereka dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi orang yang jauh lebih baik daripada kita.
Ini adalah buku yang bisa membuat saya seolah 'tersengat listrik' dan berkata "Wow...! Seandainya saja saya membaca buku ini dulu ketika saya masih SMP atau SMA...! Saya yakin bisa menjadi orang yang jauh lebih hebat, lebih sukses, dan lebih berarti ketimbang saya saat ini."
Serius...!
Buku ini benar-benar membangkitkan semangat saya untuk bertindak lebih berani dalam hidup. At my age now...!
Setua ini pun saya masih mampu tersengat untuk bertindak lebih berani dalam hidup.
Ada banyak peristiwa-peristiwa dalam hidup saya ketika saya lebih banyak dikuasai oleh ketakutan saya, bahkan saat ini, yang saya yakin bisa saya atasi jika saya sudah membaca buku ini sebelumnya.
Yang jelas ada beberapa hal yang akan saya lakukan dengan menjadi LEBIH BERANI setelah terinspirasi oleh buku ini.
Ternyata keberanian itu bisa dilatih dan ketakutan itu sendiri hanyalah bayang-bayang yang kita ciptakan sendiri.
Dalam buku ini ada 50 kisah yang akan membuat kita bisa berlatih untuk melawan ketakutan kita sendiri agar kita bisa hidup sukses baik dalam pekerjaan, cinta, dan hidup. Baru membaca satu dan dua kisah saja saya sudah seperti tersengat listrik motivasinya.
Saya sungguh berharap bahwa kita bisa mengajarkan apa yang ada dalam buku ini pada anak-anak kita. Ajari mereka untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dengan kita, orang tuanya, yaitu memelihara ketakutan dan hidup dalam bayang-bayangnya.
Mari kita melatih mereka untuk membangun keberanian mereka dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi orang yang jauh lebih baik daripada kita.Buku ini saya beli dengan harga obral dari pameran bukunya Gramedia di Solo kalau tidak salah. Jika di kota Anda sedang ada obral yang sama dan Anda menemukan buku ini tolong kabari saya. Saya mau beli banyak. Ada banyak orang yang ingin saya 'sengat' dengan buku ini.
(Bersambung)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews