Setelah jutaan orang yang meninggal, setelah puluhan hingga ratusan juta orang di dunia ini yang perekonomiannya benar-benar hancur, menyusul hancurnya kehidupan pribadinya, akhirnya pada hari Jumat 5 Mei 2023 kemarin, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, resmi mengumumkan bahwa status darurat pandemi Covid-19 telah dicabut.
Status darurat itu dimulai sejak 30 Januari 2020 (tiga tahun tiga bulan lima hari), status yang membuat laju pertumbuhan dan perkembangan perekonomian dunia berhenti mendadak. Imbasnya sungguh sangat mengerikan, diantaranya yang paling mencolok adalah jurang status perekonomian antara si kaya dengan si miskin yang semakin dalam, semakin lebar, semakin kentara.
Secara de facto, status darurat pandemi sebenarnya telah berakhir sejak awal tahun 2022. Hal itu bisa kita lihat dari kebijakan penanganan pandemi yang cenderung dikembalikan kepada keputusan masing-masing negara. Namun, dikarenakan distribusi vaksin yang belum sesuai dengan target atau kemauan WHO, status darurat diperpanjang hingga tahun ini.
Sebagai pengamat pandemi ini sejak Desember 2019 dan sebagai salah satu korbannya, sungguh saya benar-benar lega dan bersyukur sekali dengan pengumuman WHO tersebut. Dalam kurun waktu 2020-2021, saya sangat aktif membuat artikel terkait pandemi Covid-19. Secara pribadi, artikel yang paling mengesankan adalah “Mengapa Vaksin yang Menjadi Andalan Utama Kita Untuk Mengakhiri Pandemi Covid-19?”. Artikel yang kebenarannya terbukti. Berdasarkan artikel tersebut saya sempat meyakini bahwa pandemi ini akan berakhir dalam dua tahun.
Insyaallah, dengan dicabutnya status darurat ini, akselerasi upaya recovery kemajuan dan perkembangan perekonomian dunia akan jauh lebih kencang. Bukan hanya dari sisi perekonomian, dari sisi sistem kesehatan dan bahkan dari sisi sistem pengelolaan lingkungan hiduppun akan berubah lebih baik secara signifikan.
Meskipun status darurat telah dicabut, penyakit menular Covid-19 tetap diberlakukan WHO sebagai penyakit berat yang wajib dikelola dengan baik oleh sistem kesehatan masing-masing negara, karena setiap saat virus SARS-CoV-2 (penyebab penyakit Covid-19) bisa saja kembali aktif menyebar secara global hingga kembali mengancam kesehatan penduduk dunia.
Sementara itu, sampai detik ini tidak seorangpun yang benar-benar mengetahui dengan pasti apa penyebab atau asal muasal terjadinya pandemi. Nampaknya sampai kapanpun hal tersebut tidak akan pernah bisa benar-benar diketahui secara resmi.
[-Rahmad Agus Koto-]
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews