Semua yang bisa berbahasa Perancis tahu benar bagaimana dia membanggakan dirinya kepada istri pejabat itu, ketika jalan-jalan ke Paris.
Seorang boss besar mengadakan dinner untuk para koleganya. Settingnya informal. Namun susunan meja tetap dibedakan. Meja utama VIP untuk pak boss beserta para CEO ternama beserta istri. Meja bundar untuk jajaran executive director dan istri. Meja panjang diperuntukkan bagi karyawan biasa pak boss , sekertaris dan ajudan para bos-bos itu.
Para supir diberi hidangan ala prasmanan. Kopi, teh dan kue mue. Free flow. Tapi di luar rumah utama. Dengan pelayan sendiri.
Karyawan yang diminta pak Boss hadir dalam dinner adalah mereka yang dipandang berjasa, berprestasi atau masuk dalam tim sebuah proyek. Yang juga dikenal beliau karena beberapa kali ikut rapat terbatas. Jadi siapapun yang diundang pak Boss untuk acara dinner, maka itu kode keras , dia bakal dipromosikan.
Di rumah utama, dinner diawali dengan acara ramah tamah. Sambil menikmati teh, kopi, juice atau soft drink serta snack. Sementara dinner adalah seven course.
Seperti biasa dalam acara ramah tamah, semuanya saling berkenalan. Mesti ada yang sudah kenal.
Karena pak boss orangnya sangat baik, dia memperkenalkan satu persatu karyawannya yang diundang kepada tamu-tamu dekatnya, termasuk para istri. Perkenalan biasa berlangsung singkat. Sekedar courtesy. Sesudah itu semuanya mengelompok sesuai statusnya.
Namun di acara dinner kemarin ada yang beda.
Ketika acara perkenalan selesai, ada yang menyempal.
Seorang perempuan muda cantik karyawan biasa Pak Boss begitu akrab dengan seorang istri tamu yang masuk jajaran executive director. Dia berbincang memakai bahasa Perancis. Keduanya sangat fasih ber lekong lekong seisyong.
Perlahan perempuan cantik itu yang karyawan pak Boss meninggikan volume suara percakapan, manakala jaraknya dengan pak Boss makin mendekat. Istri yang diajak bicara hanya menimpali sedikit sedikit. Nampak agak jengah.
Tapi perempuan itu nampak tidak perduli. Dia malahan minta selfie. Dengan wajah segan, sang istri menuruti permintaannya.
Dia mungkin mengira selfie itu adalah akhir. Namun nyatanya tidak.
Perempuan tadi justru melanjutkan pembicaraan. Dalam bahasa Perancis.
Pak boss berkali kali melirik ke perempuan itu ketika sedang berbincang dengan seorang boss besar juga. Apalagi suara perempuan itu terdengar jelas di antara undangan yang rata-rata bertutur lirih.
Semua yang bisa berbahasa Perancis tahu benar bagaimana dia membanggakan dirinya kepada istri pejabat itu, ketika jalan-jalan ke Paris.
With her boy friend...
Nah, disaat itulah Pak Boss memanggil sekertaris utama beliau dan berbisik sebentar.
Dan pada acara dinner, perempuan cantik mahir berbahasa Perancis itu tidak ada di mejanya. Namanya juga sudah tidak ada lagi di kursi yang ditempatinya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews