Pestanya Pak Boss

Semua yang bisa berbahasa Perancis tahu benar bagaimana dia membanggakan dirinya kepada istri pejabat itu, ketika jalan-jalan ke Paris.

Selasa, 19 November 2019 | 07:35 WIB
0
359
Pestanya Pak Boss
Ilustrasi pesta (Foto: Hipwee.com)

Seorang boss besar mengadakan dinner untuk para koleganya. Settingnya informal. Namun susunan meja tetap dibedakan. Meja utama VIP untuk pak boss beserta para CEO ternama beserta istri. Meja bundar untuk jajaran executive director dan istri. Meja panjang diperuntukkan bagi karyawan biasa pak boss , sekertaris dan ajudan para bos-bos itu.

Para supir diberi hidangan ala prasmanan. Kopi, teh dan kue mue. Free flow. Tapi di luar rumah utama. Dengan pelayan sendiri.

Karyawan yang diminta pak Boss hadir dalam dinner adalah mereka yang dipandang berjasa, berprestasi atau masuk dalam tim sebuah proyek. Yang juga dikenal beliau karena beberapa kali ikut rapat terbatas. Jadi siapapun yang diundang pak Boss untuk acara dinner, maka itu kode keras , dia bakal dipromosikan.

Di rumah utama, dinner diawali dengan acara ramah tamah. Sambil menikmati teh, kopi, juice atau soft drink serta snack. Sementara dinner adalah seven course.

Seperti biasa dalam acara ramah tamah, semuanya saling berkenalan. Mesti ada yang sudah kenal.

Karena pak boss orangnya sangat baik, dia memperkenalkan satu persatu karyawannya yang diundang kepada tamu-tamu dekatnya, termasuk para istri. Perkenalan biasa berlangsung singkat. Sekedar courtesy. Sesudah itu semuanya mengelompok sesuai statusnya.

Namun di acara dinner kemarin ada yang beda.

Ketika acara perkenalan selesai, ada yang menyempal.

Seorang perempuan muda cantik karyawan biasa Pak Boss begitu akrab dengan seorang istri tamu yang masuk jajaran executive director. Dia berbincang memakai bahasa Perancis. Keduanya sangat fasih ber lekong lekong seisyong.

Perlahan perempuan cantik itu yang karyawan pak Boss meninggikan volume suara percakapan, manakala jaraknya dengan pak Boss makin mendekat. Istri yang diajak bicara hanya menimpali sedikit sedikit. Nampak agak jengah.

Tapi perempuan itu nampak tidak perduli. Dia malahan minta selfie. Dengan wajah segan, sang istri menuruti permintaannya.

Dia mungkin mengira selfie itu adalah akhir. Namun nyatanya tidak.

Perempuan tadi justru melanjutkan pembicaraan. Dalam bahasa Perancis.

Pak boss berkali kali melirik ke perempuan itu ketika sedang berbincang dengan seorang boss besar juga. Apalagi suara perempuan itu terdengar jelas di antara undangan yang rata-rata bertutur lirih.

Semua yang bisa berbahasa Perancis tahu benar bagaimana dia membanggakan dirinya kepada istri pejabat itu, ketika jalan-jalan ke Paris.

With her boy friend...

Nah, disaat itulah Pak Boss memanggil sekertaris utama beliau dan berbisik sebentar.

Dan pada acara dinner, perempuan cantik mahir berbahasa Perancis itu tidak ada di mejanya. Namanya juga sudah tidak ada lagi di kursi yang ditempatinya.

***