Dengan berbagai janji, oknum penipuan ini tidak pernah mengirim barang yang sudah dibayar pembeli atau konsumen.
Masyarakat khususnya konsumen atau pembeli marketplace secara online harus berhati-hati terhadap toko penipuan bernama Nusatech Computer yang dimiliki I Gede Maliastra yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, bersama komplotan penipuannya.
Oknum sindikat penipu yang sudah malang melintang ini selalu mengincar korbannya di marketplace. Adapun barang yang dijual yaitu pembuatan slip gaji aspal (palsu), surat keterangan kerja palsu, kartu pegawai palsu, materai palsu, surat keterangan usaha palsu, uang palsu, dan surat palsu lainnya.
Modus dari sindikat ini yaitu mengiklankan atau mempromosikan tokonya di marketplace seperti, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, Jd.id, dan marketplace lainnya.
Total jumlah korban mencapai ribuan dan keuntungan atau omset penipuan yang diperoleh hingga ratusan juta rupiah.
Seringkali, komplotan penipuan menjajakan barang dagangan palsunya itu di Marketplace atau mengajak pembeli bertransaksi di luar marketplace. Jika di luar marketplace, penipu ini minta ditransfer via bank BCA dengan nomer rekening 4770216490 atau rekening bank lainnya dengan nama I Gede Maliastra.
Namun parahnya, jika sudah membayar, barang yang sudah dipesan konsumen tidak pernah dikirim. Dengan berbagai janji, oknum penipuan ini tidak pernah mengirim barang yang sudah dibayar pembeli atau konsumen.
“Toko ini selalu berganti-ganti nama. Mungkin saja nantinya ganti nama lagi. Korbannya banyak banget. Anehnya marketplace seperti Tokopedia dll belum ada respon. Seharusnya langsung direspon ditutup tokonya. Dan bagi Reskrim serta Polisi untuk segera menangkap pelakunya,” tutur korban lainnya berinisial F.
“Nomer telpon dan WA pelaku: 083195799170. Jaringan penipunya yaitu berinisial Abdan, Hania, dan Qonita,” papar korban penipuan lainnya bernisial HI.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews