Lapas Malang - Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur menggagalkan kembali upaya penyelundupan barang terlarang yang akan dimasukkan ke dalam Lapas Kelas I Malang melalui kunjungan makanan.
Adapun kronologi kejadian pada hari Kamis, 16 Maret 2023 pukul 09.45 WIB Petugas Pemeriksaan Barang & Makanan sesuai dengan SOP. Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh Petugas Pemeriksaan Barang & Makanan menemukan sesuatu yang ganjil pada makanan berupa nasi dan camilan kue wafer. Pada saat melakukan pemeriksaan di tengah kue wafer ditemukan bungkusan plastik foil sebanyak 6 bungkus yang diduga barang terlarang berupa narkoba jenis sabu-sabu.
Mendapati hal tersebut, selanjutnya Petugas Pemeriksaan Barang & Makanan langsung mengamankan barang bukti beserta orang yang mengirim barang tersebut. Petugas kemudian melaporkan temuan tersebut pada Ka.KPLP (Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan), Kabid Kamtib dan Kalapas untuk dilakukan tindak lanjut sesuai aturan yang berlaku.
Setelah mendapat laporan Kalapas Kelas I Malang langsung berkoordinasi dengan Kasat Narkoba Polresta malang, serta mengamankan barang bukti dan orang yang mengirim barang tersebut untuk dilakukan proses lebih lanjut.
Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari mengatakan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu kembali digagalkan petugas Lapas. Petugas Pemeriksaan Barang & Makanan mendapati barang terlarang tersebut yang dibawa oleh seorang remaja laki-laki asal Malang. Inilah wujud pentingnya seluruh petugas untuk berkomitmen penuh dalam hal pemberantasan narkotika di dalam lingkungan Lapas.
"Upaya penggagalan penyelundupan barang terlarang apapun ke dalam Lapas Kelas I Malang ini tak lepas dari ketelitian dan kecermatan Pemeriksaan Barang & Makanan. Saya harap semua petugas senantiasa waspada, lakukan pemeriksaan kepada semua orang dan barang apapun yang akan masuk ke dalam Lapas dengan cermat dan teliti sesuai SOP,” tegas Heri Azhari, Kalapas Kelas I Malang.
L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews