Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa TimurDalam upaya memperkuat sistem pelatihan kemandirian di lingkungan binaan pemasyarakatan, proses assessment atau penilaian menjadi langkah krusial dalam menentukan program yang tepat bagi setiap warga binaan. Hal ini menjadi salah satu fokus utama bagi Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang.
Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang Ketut Akbar Herry Achjar "Setiap WBP memiliki latar belakang, kebutuhan, dan karakter yang berbeda. Proses assessment sangat penting untuk memahami profil individu narapidana sehingga program pelatihan kemadirian yang diberikan dapat lebih efektif," ujarnya.
Proses assessment melibatkan bagian kegiatan kerja yang disampaikan oleh Kasi Bimbingan Kerja Hamlana. Dari hasil assessment ini, kemudian dibuat program rehabilitasi yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, proses assessment yang diikuti oleh 41 WBP juga berperan dalam mengevaluasi perkembangan dan respons narapidana terhadap program yang dijalani selama masa Admisi Orientasi.
Melalui penerapan proses assessment yang lebih terarah dan terencana, diharapkan program pelatihan kemandirian di Lapas Kelas I Malang dapat memberikan dampak yang lebih positif bagi WBP dan mengurangi tingkat kriminalitas di masyarakat setelah mereka bebas.
L’SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews