LAPAS MALANG - Kamis (25/05/2023) Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur hadiri Kumham Goes To Campus 2023 yang digelar di Convention Hall Universitas Brawijaya Malang.
Keynote Speeh dalam Kegiatan "Kumham Goes To Campus" Prof. Dr. Edward O. S Hiariej, SH., M. Hum. yang juga selaku Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) RI. Kalapas Kelas I Malang, Hari Azhari hadir bersama Jajaran Pejabat Kanwil Kemenkumham Jawa Timur serta civitas akademika Universitas Brawijaya Malang dan sekitarnya pada Kamis, 25 Mei 2023. Wakil Rektor III Universitas Brawijaya, Setiawan Noerdajasakti menyambut baik diselenggarakannya kegiatan Kumham Goes to Campus 2023 di kampus biru ini.
Kegiatan "Kumham Goes To Campus" tengah berlangsung, di mana para mahasiswa dan dosen berkumpul untuk mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai bidang hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Acara ini menjadi momen yang langka, karena dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di bidang hukum.
Salah satu momen paling ditunggu adalah keynote speech dari Wamenkumham. Dengan pengalamannya yang luas dan pengetahuan yang mendalam tentang hukum, beliau dianggap sebagai sosok yang inspiratif dalam menjalankan tugasnya. Beliau mengatakan keberadaan KUHP nasional sebagai panduan bagi para Aparat Penegak Hukum (APH) menimbulkan sejumlah tantangan baru. Tantangan ini terutama dalam hal mengubah pola pikir (mindset) masyarakat Indonesia.
Momen tersebut menjadi titik tolak bagi para civitas akademika Universitas Brawijaya Malang dan sekitarnya untuk terus menggali pengetahuan dan berperan aktif dalam mewujudkan visi keadilan sosial di Indonesia. Diskusi dan pertanyaan-pertanyaan berbobot mengisi sesi tanya jawab setelah pidato, menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi dari peserta.
Dalam kesempatan ini, Lapas Kelas I Malang ikut memeriahkan kegiatan Kumham Goes To Campus dengan Pameran Hasil Karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Civitas Akademika dan masyarakat yang hadir memberikan apresiasi pada hasil karya Produk WBP ini. Dimana ini jadi salah satu momen memperkenalkan program kemandirian WBP Lapas Kelas I Malang kepada masyarakat. Bahwa sejatinya tidak menutup kemungkinan bagi Warga Binaan yang telah dicabut hak kebebasannya tetap bisa berkarya sehingga apabila mereka sudah keluar bisa kembali lagi kepada masyarakat dengan lebih baik.
Kalapas Kelas I Malang, Hari Azhari berharap dengan adanya kegiatan Kumham Goes To Campus di Universitas Brawijaya Malang ini dapat menjadi sarana diskusi yang positif tentang hukum dan HAM di Indonesia, serta bisa jadi sarana memperkenalkan produk hasil karya WBP yang mengikuti Program Pembinaan Kemandirian.
Lembaga Pemasyarakatan/ Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur adalah salah satu pilot project Lapas Industri dan Zona Integrasi (ZI) Wilayah Bebas dari Korupsi / Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) Unit Pelaksana Teknis/ UPT Pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Perbaikan terus menerus dilakukan di Lapas Kelas 1 Malang ke arah yang lebih baik untuk pelayanan pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) maupun Masyarakat.
Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jatim memiliki program pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi seluruh WBP. Diharapkan dengan program pembinaan yang dilakukan bisa membuat WBP bisa menunjukkan penurunan tingkat resiko melakukan pidana kembali dengan berkelakukan baik juga bisa sebagai agen moral kebaikan saat telah bebas kembali ke Masyarakat. Lapas Kelas I Malang meraih Penghargaan sebagai Zona Integritas WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani). Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang adalah salah satu pilot project WBK/WBBM UPT Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.
L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews