Penentuan dugaan pelanggaran fair play tidak akan memengaruhi status pemain di turnamen tatap muka di atas papan dalam yurisdiksi FIDE.
IM Iulija Osmak mencetak skor 4½ poin dari 5 babak final Kejuaraan Dunia Online antar Mahasiswa Individual Rapid 2021 hasil dari 4 kali menang dan sekali remis.
Tetapi skornya telah diubah menjadi 0 dengan peringkat dua WIM Julia Antolak dari Polandia dinyatakan sebagai juara karena Osmak dianggap berbuat curang.
Osmak, 23 tahun, Juara Wanita Ukraina 2017, mengatakan dia didiskualifikasi berdasarkan analisis statistik dari lima pertandingannya di babak final dan telah menyatakan kesediaan mengikuti tes pendeteksi kebohongan untuk membantah putusan itu.
Setelah memeriksa semua partai-partai yang dimainkan di Kejuaraan Dunia Online antar Mahasiswa ini pihak Fair Play Panel (FPP) juga mendiskualifikasi 20 (dua puluh) pemain karena dianggap melanggar Fair Play.
Mereka mengatakan butuh lebih dari 70 jam untuk menganalisis 5.036 partai-partai itu, dan menjelaskan bahwa mereka mendasarkan keputusan mereka pada bukti-bukti statistik, bukti Host Internet Platform, bukti fisik, pendapat ahli, dan kesimpulan panel.
Meski demikian baik FIDE, maupun Platform Internet Hosting mengatakan bahwa penentuan dugaan pelanggaran fair play tidak akan memengaruhi status pemain di turnamen tatap muka di atas papan dalam yurisdiksi FIDE.
Namun, tidak ada hak untuk mengajukan banding, dan jelas bahwa tuduhan kecurangan ini berdampak pada reputasi pemain. Osmak mengatakan kepada chessnews.ru bahwa dia diberitahu didiskualifikasi berdasarkan analisis statistik dari lima pertandingan di final.
"Saya meminta mereka untuk memeriksa saya dengan detektor kebohongan, karena jika tidak, saya tidak punya cara untuk membuktikan kejujuran saya," ujar Osmak. Negosiasi sedang berlangsung.
Photo ini saat IM Iulija Osmak memenangkan Kejuaraan Wanita Ukraina 2017 diapit sebelah kiri GM Natalia Zhukova dan WGM Olga Babiy kanan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews