Kasus penolakan Dubov mengenakan masker menjadi kontroversi di media sosial dan warganet pecinta catur pun membahasnya dengan antusias.
Kontroversi terjadi pada babak ketujuh turnamen Tata Steel 2022 tadi malam ketika GM Daniil Dubov menolak bermain dengan memakai masker sewaktu berhadapan dengan GM Anish Giri.
Ada apa? Menurut penyelenggara seseorang yang dekat dengan pecatur Rusia itu dinyatakan positif Covid-19, jadi untuk melindungi Giri mereka meminta agar Dubov memakai masker selama pertandingan berlangsung.
Dubov menolak melakukannya dengan menyebut alasannya "masalah prinsip." Ketika dia tidak muncul setengah jam setelah pertandingan seharusnya mulai, Giri akhirnya dinyatakan sebagai pemenang.
Memang ada peraturan turnamen yang menyebutkan wajib memakai masker di mana-mana kecuali saat duduk di meja pertandingan dan inilah dasar bagi Dubov untuk mengatakan ini "masalah prinsip" tadi.
Tetapi pada kontrak dengan pemain, ada juga klausul yang menyatakan bahwa penyelenggara dapat mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi situasi yang tidak terduga tentang Covid yang muncul saat turnamen berlangsung.
Kasus ini menjadi kontroversi di media sosial.
Carlsen Memimpin Sendirian
Sementara itu hanya butuh 34 langkah bagi GM Magnus Carlsen untuk menaklukkan pecatur muda India GM Praggnanandhaa R pada babak ke-7 turnamen Tata Steel 2022 tadi malam membuat juara dunia itu kini memimpin sendirian dengan 5 poin.
Berapa poin rating yang didapat Magnus setelah membekuk Praggnanandhaa? Cuma 2 tetapi ini membuat juara dunia itu kini plus 1,1 poin rating.
Pada meja lainnya GM Vidit Santosh Gujrathi kalah dari GM Jorden Van Forest, GM Fabiano Caruana menaklukkan GM Jan-Krzysztof Duda, sementara partai Esipenko vs Shankland, Grandelius vs Karjakin, dan Rapport vs Mamedyarov berakhir remis.
Babak ke-8 malam ini Carlsen akan berhadapan dengan pecatur AS GM Sam Shankland. Daftar peringkat setelah babak ke-7 bisa dilihat di kolom komentar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews