Berbeda dengan Polina, peringkat satu dunia junior WIM Zhu Jiner terpuruk pada peringkat ke-38 dengan 6 poin. Hasil buruk ini membuat ratingnya turun drastis dari 2507 menjadi 2468.
Belum ada sepekan pecatur putri Rusia, WIM Polina Shuvalova memenangi turnamen World Youth Chess Championship 2019 U18 di Mumbai, ia sudah terjun kembali di turnamen World Junior U-20 masih di India namun kali ini di kota New Delhi.
Hasilnya sungguh mengagumkan, Polina tampil sebagai juara setelah dia membukukan 9½ poin dari sebelas babak hasil dari delapan kali menang, tiga kali remis tanpa pernah kalah. Selain gelar juara, Polina juga berhak mendapatkan gelar WGM.
Apa kunci sukses pecatur berusia 18 tahun ini? Stamina adalah rahasianya. Di Mumbai, Polina memainkan 11 babak dan di Delhi juga 11 babak. Juara Moscow Women's Chess Championship 2016 ini mengungkapkan bahwa ia banyak menghabiskan waktu di gym pada pagi hari sebelum pertandingan dan itu membantunya tetap bugar.
Berbeda dengan Polina, peringkat satu dunia junior WIM Zhu Jiner terpuruk pada peringkat ke-38 dengan 6 poin. Hasil buruk ini membuat ratingnya turun drastis dari 2507 menjadi 2468. Entah apa yang terjadi dengan pecatur masa depan China ini. Ia bermain seperti pecatur pemula di Delhi.
Jika IM Zhansaya Abdumalik bermain bagus menghadapi GM Jan Timman di Hoogeveen Match yang saat ini sedang berlangsung di Belanda, dia bisa menggeser posisi Zhu Liren dari peringkat satu dunia junior.
Di kelompok putra, yang juara adalah GM Evgeny Shtembuliak dari Ukraina dengan mencetak 9 poin dari sebelas babak. Dia unggul setengah poin dari peringkat dua di bawahnya yang ditempati oleh pecatur Armenia, GM Shant Sargsyan.
Praggnanandhaa yang diharapkan mampu bersinar di turnamen ini hanya menempati peringkat kesembilan dengan 7 poin. Dia sepertinya kelelahan mengikuti dua turnamen kuat yang waktunya berdekatan. Kalau di Indonesia penyelenggara turnamen ini bisa dipanggil Komisi Perlindungan Anak.
Zhu Jiner
Walaupun gelarnya masih WIM tetapi rating pecatur China berusia 16 tahun, Zhu Jiner, sudah menembus 2507, rating seorang Grandmaster. Ia juga saat ini menempati peringkat ke-10 dunia.
Tidak mengherankan jika Jiner ditempatkan sebagai unggulan pertama dan favorit juara World Junior Chess Championship Girls U20 yang digelar pada 14-23 Oktober 2019 di New Delhi, India.
WGM Vaishali R (2385), 18 tahun, menjadi andalan India di kelompok putri meski kakak Praggnanandhaa ini hanya ditempatkan di unggulan ke-5 dari 94 peserta yang berasal dari 39 negara.
Pada bagian putra, unggulan pertama ditempati oleh pecatur Iran GM Amin Tabatabaei (2642) disusul oleh duo India GM Murali Karthikeyan (2617) dan GM Chithambaram Aravindh (2609) masing-masing di peringkat kedua dan tiga.
GM Praggnanandhaa (2568) sendiri hanya menempati unggulan kedelapan dari 94 peserta. Secara keseluruhan ada 15 GM dan 31 IM yang bertarung di kategori putra ini. Sayang, Indonesia kembali tidak mengirimkan wakilnya di even yang sangat bergengsi ini.
Partai babak pertama akan berlangsung mulai pukul 17.30 WIB sore ini dan beberapa partainya bisa ditonton secara langsung melalui Follow Chess.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews