Peserta terakhir untuk menggantikan posisi GM Sergey Karjakin yang dihukum FIDE masih menunggu pecatur dengan rating tertinggi dalam daftar peringkat dunia FIDE bulan Mei mendatang.
Tak percuma FIDE memberikan wild card kepada GM Hikaru Nakamura untuk ikut FIDE Grand Prix 2022 meskipun pecatur AS itu sudah dua tahun tiga bulan tidak lagi bermain di turnamen catur standar.
Terakhir kali Nakamura tampil di turnamen catur standar adalah di Grand Prix Hamburg pada November 2019 yang memicu kritik kepada FIDE karena telah mengundang pecatur yang tidak lagi aktif bermain.
Barangkali pertimbangan FIDE mengundang Nakamura adalah karena pecatur berusia 34 tahun ini peringkat dua dunia catur cepat dan peringkat satu dunia catur blitz.
Turnamen ini memberikan ruang ke format itu apabila pertandingan berlangsung imbang di tahap penyisihan, semifinal dan final untuk menentukan pemenang.
Naka membayar kepercayaan itu dengan menjuarai seri pertama FIDE Grand Prix Berlin yang memberinya 13 poin.
Sekali lagi Nakamura membuktikan bahwa dia belumlah berkarat di catur klasik dengan lolos ke babak semifinal seri ketiga FIDE Grand Prix juga di Berlin yang memberinya 7 poin setelah menundukkan GM Andrey Esipenko di babak terakhir penyisihan pool A.
Dengan hasil ini, poin Hikaru Nakamura tidak lagi terkejar oleh peserta lainnya membuatnya lolos ke Turnamen Kandidat 2022 menyusul GM Richard Rapport yang telah lebih dahulu lolos setelah pecatur Hungaria itu masuk semifinal di seri pertama dan juara di seri kedua di Belgrade, Serbia.
Sejauh ini 7 peserta telah dipastikan lolos ke Turnamen Kandidat 2022 ini yaitu GM Fabiano Caruana, GM Jan-Krzysztof Duda, GM Alireza Firouzja, GM Ian Nepomniachtchi, GM Teimour Radjabov, GM Richard Rapport, dan GM Hikaru Nakamura.
Peserta terakhir untuk menggantikan posisi GM Sergey Karjakin yang dihukum FIDE masih menunggu pecatur dengan rating tertinggi dalam daftar peringkat dunia FIDE bulan Mei mendatang.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews