Dengan sentuhan dinding saja, tren desain interior rumah 2021 klasik sudah hadir dengan sendirinya.
Desain interior rumah 2021 kembali ke tren klasik. Wujudkan dengan koleksi klasik 3D wall panel dari Mosaicart.
Desain interior rumah penting untuk dikonsepkan secara matang. Pasalnya, desain interior bisa menciptakan suasana berbeda. Sesedikitpun perubahannya akan menghasilkan dampak yang bermanfaat. Dibandingkan desain eksterior, desain interior lebih praktis untuk direnovasi. Apalagi pada masa pandemi saat ini, orang semakin banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga desain interior rumah ada baiknya diubah secara berkala agar betah. Anda pun bisa tetap produktif karena tersegarkan dengan desain interior baru.
Baca Juga: Lebih Estetik, Ini 7 Tips Dekorasi Dinding Tangga Minimalis
Nah, desain interior rumah 2021 kembali pada gaya klasik. Jangan terburu pusing! Ada cara mudah untuk menghadirkan suasana ala era klasik di rumah Anda.
Tren Desain Interior Rumah 2021
Para desainer tata ruang menyebutkan bahwa warna-warna klasik adalah yang cenderung hangat. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah penggunaan barang antik dengan bentuk bulat akan naik daun di sepanjang 2021 mendatang.
Tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana tren interior ruangan menggunakan warna yang cenderung lembut yaitu pastel pink, biru, dan juga broken white. Lalu, memasuki 2021 jenis warna tersebut kembali berguna, secara khusus pada ruang tamu dan kamar tidur.
Tentu saja hal ini menjadi kabar baik karena stok cat warna lembut yang masih tersisa dari tahun lalu tidak perlu dibuang. Jika masih mungkin untuk digunakan, Anda bisa mengupgrade warna dinding di kamar tidur dan juga ruang tamu.
Mari Kembali ke Gaya Klasik
Interior rumah pada tahun lalu berkiblat pada gaya mewah untuk menciptakan ruangan yang tampak berkelas. Pada 2021, perubahan besar terjadi karena desain interior mewah mulai ditinggalkan. Tren desain interior rumah 2021 beralih ke gaya klasik seolah kembali ke masa lalu.
Rina Renville, salah satu desain interior ternama dunia, mengungkapkan bahwa desain interior bergaya klasik kembali menjadi tren. Desain interior rumah yang sempat populer di era 80-an akan kembali diminati oleh masyarakat. Masyarakat akan lebih cenderung mengutamakan kenyamanan emosional dalam mengatur kembali desain interior huniannya, menurutnya.
Warna-warna kalem, seperti mint, krem, dan juga cokelat diperkirakan akan lebih banyak dipilih untuk mewarnai interior ruangan. Warna ini akan banyak dipakai untuk memberi efek menenangkan. Selain itu, penggunaan sekat sebagai pemisah ruangan juga akan berkurang atau bahkan mulai ditinggalkan.
Pemilihan furniture akan lebih mengedepankan pada fungsi. Dengan begitu, furnitur yang dinilai tidak begitu dibutuhkan akan dihilangkan dari ruangan. Hal tersebut akan memberikan kesan lapang khas era klasik. Nantinya permintaan terhadap furniture multifungsi akan semakin tinggi karena dapat memaksimalkan penghematan ruangan.
Rina juga memaparkan bahwa tren furnitur nantinya juga akan kembali ke masa lalu di era 60-an. Pada era itu, furnitur khas yang digunakan adalah dengan tepi bulat dan lembut.
Panel 3D, Solusi Cepat Hadirkan Suasana Klasik
Dinding adalah elemen penting pada ruangan. Oleh sebab itu, menghadirkan kesan klasik di dalam ruangan bisa dimulai dari dinding. Anda bisa mempercantik dinding dengan beberapa koleksi dinding panel 3D dari Mosaicart. Mosaicart sendiri menyiapkan Classic Collection untuk menyambut tren desain interior rumah terbaru yang bergaya klasik. Beberapa pilihannya menarik untuk disimak, seperti berikut.
Baca Juga: Mudah, Ciptakan Kamar Tidur Estetik Ala Mosaicart
Nah, itu dia pemaparan tentang desain interior klasik 2021 untuk Anda. Semoga bisa tercerahkan dengan solusi panl 3D yang menghadirkan suasana klasik di rumah. Dengan sentuhan dinding saja, tren desain interior rumah 2021 klasik sudah hadir dengan sendirinya. Selamat mencoba.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews