Puisi | Janda

Senin, 27 April 2020 | 15:19 WIB
0
484
Puisi | Janda
Ilustrasi: Menatap janda dari kejauhan

I. Janda

Aku ingin mencintaimu, tanpa moral-moral sampah yang dianut para munafik.

Aku ingin tidur disampingmu, menikmati tubuh yang pernah dinikmati lelaki berlidah tiga.

Aku ingin memelukmu dengan erat, mengusap punggung yang pernah ditikam berkali-kali.

Aku ingin mencumbumu tanpa henti, berbagi malu dan hinaan yang pernah kau telan mentah-mentah.

Aku ingin hidup bersamamu, menggendong anak-anak masa depan yang pernah dikutuk lalu.

Apakah kau berkenan, Maria?

II. Trauma

Ada satu rasa

yang tak punya kuasa

mencari jalan ditengah duka

Dengan sepasang mata

yang tak ingin terbuka

hanya pasrah meratapi luka

Memeluk hati

yang sudah terkunci

hanya terdiam mengunyah sepi

III. Pasrah

Aku akan menyerah

Maka selurkan pelan-pelan birahimu

Aku sudah terbaring

Maka pasrahkan juga hatimu

Sebelum itu,

Tolong ikat kuat-kuat: janjimu.

Rumah biru, April 2020

Honing. Alvianto. Bana