Kita berharap masih ada peluang Indonesia untuk tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U20 2023 yang sudah kita persiapkan selama empat tahun ini.
“Implikasi dan Sanksi yang Akan Diterima Indonesia Bila FIFA Batalkan Tuan Rumah Piala Dunia FIFA U20 2023”
Menurut sebuah sumber FIFA sudah melayangkan sebuah surat untuk membatalkan penetapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U20 2023 kemarin dan PSSI langsung berkoordinasi dengan Pemerintah menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi.
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali, yang juga pecinta dan pencinta Timnas Sepakbola Indonesia, sangat sedih dan prihatin dengan kabar buruk tersebut.
“Setahu saya cuma pembatalan drawing (undian) babak penyisihan grup, bukan pembatalan sebagai tuan rumah,” ungkap Akmal pada Minggu (26/3) malam usai Sholat Tarawih.
Akmal sangat menyanyangkan penolakan secara mendadak oleh Gubernur Bali I Wayan Koster untuk acara drawing tersebut yang rencananya dilakukan di wilayahnya dalam beberapa hari ini.
Pernyataan politik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menurut Akmal, juga makin memperkeruh situasi.
“Seharusnya para politikus tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan (politik) yang merugikan kita sebagai tuan rumah, terlebih lagi penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U23 2023 tinggal sebentar lagi. Sebab sportivitas olahraga tak bisa dicampur aduk dengan masalah politik,” tutur Akmal dengan nada sedih dan getir membayangkan Indonesia gagal jadi tuan rumah karena ulah para politikus sebab ini pertama kalinya Indonesia dipercaya FIFA jadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Resmi FIFA.
Menurut Akmal masa depan olahraga Indonesia, terutama sepakbola, akan sangat suram dan terkucilkan dari pergaulan olahraga dunia.
Ada sejumlah implikasi dan sanksi bila itu benar-benar terjadi. Berikut, menurut Akmal, implikasi dan sanksi BILA INDONESIA BATAL GELAR PIALA DUNIA U-20 DAN DI-BANNED FIFA:
1. Timnas Israel masih bisa berlaga di event Internasional.
2. Timnas Palestina pun masih bisa berlaga di event Internasional.
3. Suporter Israel masih bisa happy lihat timnas-nya main.
4. Suporter Palestina pun masih bisa happy lihat timnas-nya main.
5. Konflik Israel-Palestina masih saja terjadi meski Palestina sudah menyatakan kemerdekaannya pada 15 November 1988.
6. Suporter sepakbola Indonesia gigit jari.
7. Bangsa Indonesia dikucilkan dalam pergaulan olahraga internasional dan Indonesia tak dipercaya masyarakat dunia.
Kita berharap masih ada peluang Indonesia untuk tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U20 2023 yang sudah kita persiapkan selama empat tahun ini.
Semoga saja ada keajaiban.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews