Irene bukan baru pertama kali bermain di Piala Dunia Wanita. Dulu namanya Women's KO World Championship.
Gagal menjuarai turnamen Eastern Asia Chess Championship FIDE Zone 3.3 yang berlangsung di Ulaanbator, Mongolia, pada bulan Mei lalu tidak lantas membuat IM Irene Kharisma Sukandar (2378) patah semangat.
Pecatur wanita nomor satu Indonesia ini akan turun di turnamen catur Asian Continental Women's Championships Zona Asia 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 3.5, 3.6, dan 3.7 yang akan digelar pada 7-15 Juni 2019 di Xingtai, China.
Meskipun berat target Irene jelas. Ia mengincar satu tempat di Piala Dunia Wanita 2020 yang tempatnya masih belum ditentukan. WGM Medina Warda Aulia sudah terlebih dahulu meraih satu tempat di turnamen ini setelah juara di Mongolia.
Di China, Irene ditempatkan di unggulan ke-4 dari 36 peserta di bawah IM Dinara Saduakassova (2458), IM Batkhuyag Munguntuul (2420), dan WGM Bhakti Kulkarni (2380). Hanya juara yang berhak lolos ke Piala Dunia.
Piala Dunia catur adalah turnamen dengan format sistem gugur yang diikuti oleh 64 peserta dari berbagai Zonal di mana dua peringkat teratas otomatis lolos ke turnamen Kandidat.
Irene bukan baru pertama kali bermain di Piala Dunia Wanita. Dulu namanya Women's KO World Championship.
Ia sudah dua kali lolos ke turnamen bergengsi ini tahun 2015 di Sochi, Rusia, dan Tehran, Iran tahun 2017. Namun Irene gugur di babak pertama di tangan IM Salome Melia dari Georgia dan GM Zhu Chen dari Qatar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews