Bila itu yang terjadi sesuai dengan peraturan, juara dan runner up turnamen ini akan saling berhadapan di kejuaraan dunia berikutnya.
Barangkali masih terlalu dini untuk memprediksi, tapi GM Ian Nepomniachtchi berpeluang untuk menjadi juara dunia tahun depan melihat ganasnya pecatur Rusia ini di Turnamen Kandidat 2022.
Dari enam babak, Nepomniachtchi sudah tiga kali menang. Korban-korbannya adalah unggulan pertama GM Ding Liren kemudian jagoan GM Magnus Carlsen yang diharapkan menjadi penantangnya tahun depan GM Alireza Firouzja dan juga jagoan banyak pembaca grup ini GM Jan-Krzysztof Duda.
Dengan membukukan tiga kemenangan dan tiga kali remis, pecatur asal Rusia ini sekarang memimpin turnamen sendirian dengan 4½ poin.
Ia dibuntuti dengan ketat oleh GM Fabiano Caruana di peringkat dua dengan 4 poin setelah pecatur AS ini menundukkan Alireza Firouzja pada langkah ke-42 pembukaan Katalan tadi malam.
Agak mengherankan juga sebenarnya melihat Nepo tidak dijagokan oleh baik Magnus Carlsen maupun GM Garry Kasparov untuk menjuarai turnamen ini.
Padahal dari segi persiapan, rasanya Nepo lebih siap dibanding peserta lainnya karena pecatur berusia 31 tahun ini banyak menyimpan hasil pekerjaan rumah yang belum digunakan saat menghadapi Carlsen di kejuaraan dunia tahun lalu.
Jika akhirnya Nepo yang tampil sebagai juara, saya yakin Magnus akan malas mempertahankan gelar juara dunianya karena menganggap dwitarung ini tidak lagi menarik sehingga hanya buang-buang waktu untuk mempersiapkan diri.
Baca Juga: Nakamura Gerah di Turnamen Kandidat, Ada Apa?
Bila itu yang terjadi sesuai dengan peraturan, juara dan runner up turnamen ini akan saling berhadapan di kejuaraan dunia berikutnya.
Itulah sebabnya Nepo berpeluang untuk menjadi juara dunia yang baru.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews