Tidak ada pemberian poin dari Fabiano Caruana kepada Hikaru Nakamura. Juga oleh sesama pecatur Rusia, Kirill Alekseenko dan Nikita Vitiugov. Mereka bermain sportif di atas papan.
Pecatur nomor tiga China, GM Wang Hao tampil sebagai juara FIDE Grand Swiss Isle Of Man 2019 sekaligus lolos ke turnamen kandidat 2020. Ia akan mendampingi GM Ding Liren yang telah lebih dahulu mendapat satu tempat di sana dari jalur Piala Dunia.
Pada babak terakhir, Wang Hao menang melawan pecatur Inggris GM David Howell sehingga berbagi tempat pertama dengan GM Fabiano Caruana yang hanya bermain remis dengan GM Hikaru Nakamura.
Keduanya sama-sama mencetak 8 poin, tetapi Wang akhirnya merebut gelar juara setelah menang tiebreak dari pecatur AS itu.
"Saya mulai memikirkan turnamen kandidat sebelum babak terakhir dimulai," ujar Wang Hao dalam wawancara setelah pertandingan. Ia memang sempat terpukul setelah kalah tragis dari GM Levon Aronian pada babak ke-7 namun dia segera bangkit kembali. "Saya hanya berusaha bermain solid agar tidak kalah," tambahnya.
Salah satu turnamen terbuka terkuat yang pernah di selenggarakan, Grand Swiss, di Isle of Man diikuti oleh 154 peserta termasuk GM Magnus Carlsen, Fabiano Caruana, Wesley So, Vishy Anand, Levon Aronian dan hampir semua pecatur top 100 dunia. Digelar khusus untuk mencari satu pecatur yang lolos ke turnamen kandidat. Magnus sendiri hanya menempati peringkat keenam di turnamen ini.
Satu lagi hal menarik yang pantas dicatat adalah tidak ada pemberian poin dari GM Fabiano Caruana kepada GM Hikaru Nakamura. Juga oleh sesama pecatur Rusia, GM Kirill Alekseenko dan GM Nikita Vitiugov. Mereka bermain sportif di atas papan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews