Pengaruh Budaya dan Sejarah Soto yang ada di Indonesia

Senin, 5 Agustus 2024 | 23:58 WIB
0
60
Pengaruh Budaya dan Sejarah Soto yang ada di Indonesia
Soto

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam budaya. Hal ini pula yang membuat makanan tradisional Indonesia beraneka ragam. Indonesia juga memiliki beraneka ragam rempah yang membuat makanan tradisionalnya lezat. 

Makanan disetiap daerah memiliki ciri khas dan cita rasa yang unik. Seperti Soto si Kuah Kuning yang memiliki nilai sejarah ini, jadi pada artikel ini kami akan bahas mengenai Sejarah Soto yang ada di Indonesia.

Pengaruh Budaya dan Sejarah Soto di Indonesia

Soto adalah makanan yangg tidak asing lagi bagi banyak orang, karena soto ini suatu makanan dengan varian yang cukup beragam yang ada di Indonesia. Di setiap daerah, soto memiliki cita rasa khas tersendiri. Soto juga menjadi makanan andalan sebagian orang untuk sarapan pagi, menu yang disajikan di acara keluarga atau dihidangkan di acara resmi.

Berbicara tentang soto yang dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, daerah manakah yang pertama kali menciptakan soto? Nah Soto Ayam, salah satu hidangan khas Indonesia yang dikenal hampir di seluruh nusantara, memiliki sejarah dan tradisi yang kaya. Dari dulu makanan ini sudah diwariskan dan menjadi makanan favorit tak lekang oleh waktu.

Sejarah Soto diIndonesia

Siapa yang tidak pernah menikmati sajian lezat ini? Hampir dapat dipastikan setiap orang pernah mencobanya. Soto merupakan sajian yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia karena hampir setiap daerah dinusantara memiliki variasinya masing-masing. Soto dianggap sebagai salah satu sajian khas yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya terbatas pada satu suku bangsa saja.

Tahukah anda, bahwa soto memiliki asal usul yang menarik loh, soto ini sebenarnya berasal dari Tiongkok yang Asal usul atau sejarah soto ini yaitu sebuah makanan khas Cina yang disebut caudo atau jao to. Pada abad ke-19, makanan ini mulai populer disemarang, Jawa Tengah, yang kemudian menyebar luas ke berbagai daerah atau kota di pesisir utara Jawa.

Sementara itu, ada yang menyebut bahwa soto ini asalnya dari makanan Tionghoa yang biasa disebut cau do atau yang artinya rumput jeroan atau jeroan yang dibumbui. Yang dimaksud di sini adalah jeroan yang dimasak dengan bumbu rempah.

Dari sajian yang awalnya berasal dari kuliner Tionghoa ini, soto kemudian mulai berkembang menyesuaikan dengan selera masing-masing masyarakat di setiap daerah. Terdapat beberapa daerah membuat soto kuah bening dan kuah kuning dengan tambahan santan dan kunyit. Penambahan bumbu soto seperti jeruk nipis dan bawang goreng juga menyesuaikan dengan daerah tempat soto tersebut dibuat oleh masyarakat lokal di Indonesia. 

Nama soto kemudian muncul saat makanan ini mulai dikenal banyak orang dan dibawa ke berbagai kampung halaman. Seiring berjalannya waktu, pelafalan kata caudo berubah menjadi soto agar lebih mudah diucapkan. Menariknya, ada kepercayaan di kalangan masyarakat bahwa soto juga dipengaruhi oleh India dengan mengadopsi penggunaan kunyit untuk memperkuat warna dan rasa soto.

Pengaruh Budaya dalam Soto

Ketika pendatang Tionghoa pertama kali datang ke Indonesia, mereka membawa serta tradisi kuliner yang kaya. Namun, bukan berarti Soto Ayam merupakan replika dari kuliner Tionghoa. Sebaliknya, Soto Ayam merupakan hasil kolaborasi antara tradisi Tionghoa dengan kearifan lokal Indonesia.

Varian Soto di Indonesia

Di Indonesia, soto yang berasal dari masakan Cina ternyata memiliki berbagai varian. Di Makassar, caudo atau soto disebut coto. Soto makassar ini memiliki Ciri khas kuah yang kental karena didalamnya ada campuran bumbu keluwak. Isiannya pun lebih banyak menggunakan jeroan daripada daging.

Untuk soto versi Banyumas atau Sokaraja ini biasanya disebut Sroto, soto ini terdapat tambahan bihun, bumbu kacang, daun bawang, kerupuk, ketupat, daging sapi atau bisa gunakan daging ayam. Soal rasa, sroto terasa lebih gurih, manis, pedas, dan segar di setiap sendoknya.

Di Pekalongan, ada istilah Tauto. Ini merupakan soto khas Pekalongan yang terkenal dengan adanya campuran tauco di dalamnya. Untuk rasa tauto lebih gurih manis dan tajam karena adanya bumbu tauco dan kecap di dalamnya. 

Setiap kota memiliki ciri khasnya masing-masing. Di Jawa Tengah seperti Jogja, Semarang dan sekitarnya, soto memiliki kuah bening gurih. Sementara di daerah di Jawa Timur seperti Lamongan, Malang, dan Surabaya, kuah soto lebih kuning karena ada tambahan kunyit di dalamnya. Sementara soto di Jawa Barat, khususnya di Betawi dan beberapa daerah lain seperti Medan, soto memiliki kuah yang lebih keruh karena adanya tambahan santan di dalamnya.

Demikian penjelasan dari saya tentang Pengaruh Budaya dan Sejarah Soto yang ada di Indonesia seperti yang dilansir slot88, semoga bermanfaat, terimakasih.