Dengan menjadi sales, Anda bisa langsung mencari order B2B yang relatif "angka"-nya lebih besar.
Sebagai orang percetakan, saya beraliran B2B (business to business), bukan B2C (business to consumer). Meski kadang saya juga menerima orang bikin undangan atau kartu nama 100-200 lembar, namun fokus saya ke B2B.
Untuk pemula, seringkali menganggap bahwa B2C itu modalnya lebih kecil. Saya tidak sependapat. Jika Anda memulai usaha B2C, modal Anda justru lebih besar. Setidaknya Anda harus punya tempat dan punya alat.
Misal Anda buka fotokopian. Tempat strategis dan punya mesin fotokopi sudah jadi keharusan. Modal sudah berapa itu? Apalagi Anda buka digital printing A3+ yang mesinnya puluhan hingga ratusan juta! Anda pemula dan harus keluar modal sebanyak itu!
Jika Anda pemula dan punya ortu yang kasih modal ya tidak apa-apa sih. Tinggal beli.
Namun jika Anda pemula dan modal terbatas, Anda mau memilih langkah yang mana?
Saran saya, jadilah SALES. Sales adalah sebutan saya untuk orang yang mencari order namun tak punya percetakan secara fisik.
Dengan menjadi sales, Anda bisa langsung mencari order B2B yang relatif "angka"-nya lebih besar.
Masukan dari saya, mulailah dengan mendatangi lembaga yang Anda punya kenalan di dalamnya. Cara itu bisa buat belajar. Berikutnya mulai mencoba yang kita sama sekali nggak ada kenalan.
Jadi, mulailah usaha percetakan dengan orderan. Bukan dengan alat.
Mau mencoba?
Hasyim Muhammad, CV Percetakan Fajar
***
Tulisan sebelumnya: Membuka Bisnis Percetakan [4] Jika Memulai Dari Sales
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews