Di tengah ketatnya persaingan global di banyak bidang, saya begitu bangga dengan adanya produk dengan merek asli Indonesia yang telah "menjajah" lebih dari 100 negara -menjajah dalam pengertian memasuki pasar mancanegara.
Salah satunya, PT Mayora Indah, perusahaan yang memproduksi aneka kebutuhan konsumen seperti biskuit, permen, wafer, sampai mi instan.
PT Mayora sudah mengekspor produknya ke negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, negara-negara di kawasan ASEAN, hingga negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Kemarin, saya menghadiri pelepasan kontainer ekspor ke-250.000 Mayora Group di pabriknya di Tangerang.
Saya dengar, ekspor PT Mayora ini sampai 2.000 kontainer setiap bulan. Luar biasa.
Selain itu, saya mengapresiasi langkah perusahaan ini yang membeli langsung bahan bakunya dari para petani lokal.
Berada di antara pekerja-pekerja industri yang tengah mengemas kopi instan untuk diekspor di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Senin kemarin.
Industri makanan dan minuman ini pertumbuhannya sangat pesat, sampai sembilan persen. Ini besar sekali, sehingga industri ini harus diberi dukungan.
Beberapa waktu lalu, misalnya, ada sedikit masalah yang dihadapi perusahaan merek Indonesia, PT Mayora di negara Filipina. Pemerintah mengirimkan tim untuk berbicara dengan pemerintah di sana agar produk-produk ini tetap bisa masuk.
Di dalam negeri, kita melaksanakan antara lain penyederhanaan regulasi untuk meningkatkan ekspor, dan kemudahan investasi bagi industri yang berkaitan dengan barang ekspor atau produk-produk substitusi impor.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews