Jebakan Ghosn

Jumat, 15 Februari 2019 | 17:34 WIB
0
539
Jebakan Ghosn
Carlos Ghosn (Foto: Disway.id)

Tidak puas. Jengkel. Ganti pengacara. Itulah yang dilakukan Carlos Ghosn dua hari lalu. Setelah ”pahlawan Nissan” itu ditahan. Sejak hampir tiga bulan lalu. Tanpa boleh dikunjungi keluarga. Pun istrinya. 

Pengacara lama, Motonari Otsuru, dianggap gagal. Tidak bisa mengeluarkannya dari tahanan. Padahal Ghosn sudah siap apa saja: uang jaminan berapa pun. Mau dijaga 24 jam. Atas biaya sendiri. Siap dipasangi gelang kaki digital. Agar tidak bisa melarikan diri.

Penunjukan pengganti Otsuru dianggap mendesak. Sidang praperadilan akan dimulai.  

Yang dipilih pun beda sifat. Pengacara lama pendiam. Tidak pernah bikin pernyataan pers.

Pengacara baru suka publikasi. Galak. Top. Sering memenangkan perkara. Sampai mendapat gelar 'Mr Razor'. Namanya: Junichiro Hironaka.

Carlos Ghosn sendiri terus menyatakan dirinya tidak bersalah. "Penangkapan saya ini sudah diskenario," katanya. "Dan ini sebuah pengkhianatan", tambahnya. "Saya dijebak," katanya.

Semua itu ia ungkapkan dari dalam tahanan. Saat media internasional mewawancarainya.

Di lain kesempatan Ghosn ngomel. Penahanan ini sebagai "kudeta".

Skenario yang dimaksud adalah niat untuk revisi kerjasama. Antara Nissan dan Renault. Pengkhianatan yang dimaksud adalah: Nissan akan menyepak dewa penolongnya.

Dengan ditahannya Ghosn hubungan Nissan-Renault jadi tanda tanya: berlanjut? Atau bubar? Atau ada jalan tengah?

Itulah latar belakang yang kini jadi spekulasi. Itulah. Mengapa mantan juru selamat mereka, Carlos Ghosn, sampai masuk tahanan di Jepang (baca DI’s Way edisi 23 Januari, berjudul Mr. Seven Eleven).

Perkembangan lainnya: pengacara Renault mengeluarkan kecaman.

Menyesalkan cara bos baru Nissan memperkarakan Carlos Ghosn. Yang telah menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan. Menjadi pabrik mobil dengan tingkat laba terbaik.

Pengacara Renault mencela penanganan kasus Ghosn ini. Terutama ”mengapa ditahan dulu, cari bukti belakangan”.

Bos baru Nissan sendiri tidak menutup-nutupi kekurangsenangannya. Kepada Renault. Yang dianggap terlalu dominan. Dalam proses bisnis di Nissan.

Bahkan Hiroto Saikawa, si bos baru, mengkhawatirkan rencana lama Carlos Ghosn akan dilaksanakan. Yakni merger penuh antara Renault-Nissan-Mitsubishi.

Saikawa sangat lama jadi anak buah Ghosn. Di jajaran direksi Nissan. Ia tahu semua rencana Ghosn. Di balik kerjasama antara Renault dan Nissan dan Mitsubishi.

Ghosn sendiri tidak pernah menyembunyikan rencana strategisnya itu. Sejak awal. Setelah Ghosn berhasil menyelamatkan Renault dari kesulitan. Lalu Renault menyelamatkan Nissan yang nyaris bangkrut. Dan Nissan menyelamatkan Mitsubishi.

Tiga-tiganya menjadi jaya kembali. Tiga-tiganya di satu tangan bos besar: Carlos Ghosn. Orang hebat dengan tiga kewarganegaraan: Lebanon, Prancis dan Brazil. Lebanon adalah darahnya. Prancis adalah karirnya. Brazil tanah kelahirannya.

Ghosn memiliki rencana membuat perusahaan induk. Renault sebagai Holding company.

Saikawa mulai mempersoalkan struktur saham. Setelah kerja sama dulu. Mengapa Renault memiliki 43 persen saham di Nissan. Sedang Nissan hanya punya 15 persen saham di Renault.

Itulah yang Saikawa ingin perbaiki. Iya lupa bahwa struktur itu lebih baik daripada Nissan bangkrut.

Atau mungkin saja Saikawa yakin Nissan mestinya tidak terancam bangkrut saat itu.

April nanti akan ada RUPS. Rapat Umum Pemegang Saham. Tentu akan sangat ramai.

Tuduhan untuk Ghosn adalah melaporkan penghasilan yang tidak sesuai dengan catatan di perusahaan. Lalu menggunakan aset perusahaan untuk keperluan pribadi. Juga mengalirkan sejumlah uang ke perusahaan Saudi Arabia. Tanpa persetujuan direksi lainnya.

Salah satu penyalahgunaan itu adalah pesta perkawinannya. Di istana Versailles, Paris. Dengan istri sambungannya. Juga wanita Lebanon.

Biaya perkawinan itu dibukukan sebagai sponsor. Tapi Ghosn tidak tahu. Tahu beres. Ia pun siap mengganti semuanya.

RUPS nanti tidak hanya akan ramai dengan masa depan kerja sama. Tapi juga penuh tanda tanya: mengapa penjualan Nissan merosot belakangan ini. Dan mengapa labanya turun drastis.

***

Dahlan Iskan