Untung saja Dinas Pariwisata DKI hanya mengeluarkan penghargaan kategori club atau diskotek terbaik, coba kalau ada sertifikat halal.
Ada maksud apa di balik pernghargaan Adikarya Wisata 2019 yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI atau Kepala Dinas Pariwisata kepada Diskotek Colosseum sebagai kategori klub dan diskotek terbaik?
Ada sesuatu yang aneh atau janggal, suatu club malam atau diskotek mendapat suatu pernghargaan dari Pemprov DKI yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata. Karena selama ini tidak pernah ada penghargaan atau penilaian kepada diskotek atau club-club malam.Apalagi diskotek identik dengan dunia gemerlap yang menjadi sarang atau tempat beredarnya narkoba.
Uniknya, karena penghargaan Adikarya Wisata 2019 yang diberikan kepada Diskotek Colossueum banyak mendapat kritikan dari masyarakat, maka penghargaan itu dicabut kembali dengan alasan karena adanya catatan dari BNN terkait peredaran narkoba.
Patut diduga di balik penghargaan Adikarya Wisata dari Pemprov DKI atau Dinas Pariwisata kepada Diskotek Colosseum ada maksud tertentu yang intinya untuk melindungi bisnis Diskotek Colosseum tetap berjalan dan tidak mendapat sanksi penutupan atau pencabutan izin dari Pemprov DKI karena terkait peredaran narkoba.
Seperti kita ketahui, diskotek atau club malam yang ada di Jakarta kalau sampai ditemukan menjadi peredaran narkoba, maka diskotek tersebut harus ditutup. Dan untuk menghindari penutupan tempat usahanya, maka Dinas Pariwisata memberikan pengharagaan tersebut. Dengan maksud supaya tidak terkena sanksi dari Pemprov DKI. Tentu ada oknum atau pihak-pihak yang bermain dalam hal ini.
Apalagi ini menyangkut bisnis dunia malam atau tempat hiburan yang bisa mendatangkan uang milyaran dan mendatangkan pengunjung untuk melepas penat sekedar minum-minum atau menikmati narkoba.
Untung saja Dinas Pariwisata DKI hanya mengeluarkan penghargaan kategori club atau diskotek terbaik, coba kalau ada sertifikat halal.
Apa tidak bikin heboh atau ramai.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews