Begitu beberapa orang di jaringan anda kehilangan uang untuk skema piramida ini, kabar menyebar dengan cepat yang menyebabkan kehilangan reputasi.
Kewirausahaan telah menjadi mode. Banyak orang ingin menjadi wirausahawan dan membutuhkan ide dan sumber daya yang dapat mereka gunakan untuk menciptakan bisnis impian mereka. Kecenderungan ini telah dieksploitasi oleh banyak perusahaan di abad yang lalu. Jenis penipuan baru yang disebut "skema piramida" telah muncul. Para pelaku penipuan ini kebanyakan bermain di benak orang-orang yang mudah tertipu yang memiliki aspirasi tinggi tetapi entah bagaimana terjebak dalam kehidupan yang kasar.
Ini disebut "peluang bisnis" tidak lebih dari trik kepercayaan yang dirancang untuk menarik investor yang tidak waspada untuk berpisah dengan uang hasil jerih payah mereka. Masalah dengan skema piramida adalah bahwa mereka bukan penipuan langsung dan oleh karena itu tidak dapat dijabarkan oleh hukum. Kadang-kadang, beberapa perusahaan muncul menawarkan daya tarik uang cepat dan menipu jutaan dalam proses. Pada artikel ini, kita akan melihat skema piramida lebih dekat.
Tanda-Tanda Skema Piramida
Bagaimana Skema Piramida Merekrut Orang
Kebenaran tentang Skema Piramida
Secara keseluruhan, skema piramida adalah tipuan. Mereka mentransfer kekayaan dari orang-orang di bawah ke orang-orang di atas. Skema ini bekerja buruk untuk sebagian besar orang dan hanya bekerja dengan baik untuk segelintir orang.
Juga, ada biaya besar yang terkait dengan hilangnya rasa hormat. Begitu beberapa orang di jaringan anda kehilangan uang untuk skema piramida ini, kabar menyebar dengan cepat yang menyebabkan kehilangan reputasi.
***
Solo, Jumat, 19 Juli 2019. 5:30 pm
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews