Agar penetasan telur puyuh memberi hasil optimal dan tidak menimbulkan kerugian, Anda harus mengikuti SOP yang berlaku. Berikut adalah cara menetaskan telur puyuh agar telur menetas semua.
Baca Juga : 9 Jenis Burung Puyuh Yang Harus Anda Tahu
1. Pemilihan Telur Tetas
Dalam upaya penetasan telur puyuh, kunci keberhasilannya terletak pada telur puyuh berkualitas. Berikut adalah ciri telur berkualitas yang layak menjadi telur tetas.
Telur harus bersih, bebas retak, rata, dan halus. Anda sebaiknya membersihkan langsung telur yang akan ditetaskan untuk agar terbebas dari kontaminasi bakteri, virus atau jamur.
Pilih dengan cangkang warna cerah atau tidak berwarna pekat.
Kemudian, pilih juga telur dengan tampilan bintik terlihat jelas.
Pilih telur yang masih segar, jangan gunakan telur yang sudah disimpan lebih dari 7 hari. Penyimpanan telur terlalu lama dapat mempengaruhi daya penetasan.
Pilih telur dari peternak terpercaya dengan usia indukan antara 2,5 bulan hingga 8 bulan.
Normalnya berat telur adalah 11-13 gram per butir.
2. Perhatikan Saat Membalik atau Memutar Telur
Pentingnya membalik atau memutar telur tidak boleh Anda lewatkan dalam proses penetasan telur puyuh. Tujuannya agar suhu panas dapat menyebar ke seluruh permukaan telur. Pemutaran juga berguna mencegah adanya bibit yang menempel di cangkang saat fase awal penetasan.
3. Perhatikan Fasilitas dan Daya Tetas
Dalam proses penetasan telur puyuh, diperlukan telur tetas yang sudah dibuahi sel kelamin jantan agar dapat menetas menjadi anakan burung puyuh. Sedangkan fertilitas adalah jumlah telur yang fertil dari seluruh telur dalam suatu area penetasan.
Telur fertil harus mendapat asupan mineral yang cukup, yaitu kandungan kalsium tinggi pada kerabang telur. Adapun terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi fertilitas telur burung puyuh, di antaranya adalah:
Sperma
Umur bibit
Komposisi pakan
Iklim, suhu dan musim
Waktu perkawinan
Sifat pejantan
Jumlah produksi telur
Selain kalsium, persentase telur tetas dari jumlah telur fertil (persentase daya tetas) juga dipengaruhi oleh mineral, fosfor, protein, energi, dan vitamin dalam telur. Nutrisi tersebut bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan embrio ketika telur dalam proses penetasan.
Cara Menetaskan Telur Puyuh dengan Mesin Tetas
Pada dasarnya, metode penetasan telur puyuh tidak berbeda jauh dengan penetasan telur ayam ataupun bebek. Meski begitu, penetasan telur burung puyuh tetap memerlukan cara khusus dibandingkan ungags lain. Berikut cara menetaskan telur puyuh menggunakan mesin tetas.
Letakkan telur ke dalam mesin dengan hati-hati.
Putar telur 90° setiap 4-6 hari sekali.
Atur suhu sesuai lamanya penetasan telur. Pada minggu pertama, atur suhu sekitar 38,30° C. Selanjutnya di minggu kedua, ketiga hingga menetas, naikkan suhu menjadi 39° C.
Pantau suhu telur dalam mesin tetas. Letakkan termometer sejajar dengan ujung telur agar mendapat hasil ukur suhu yang akurat.
Atur suhu kelembapan menggunakan hygrometer. Pastikan kelembapan tidak kurang dari 60% – 79%.
Lakukan semua perawatan di atas sambil menunggu telur hingga menetas. Biasanya, lama penetasa telur puyuh sekitar 19-21 hari.
Baca Juga : Tidak Disangka Inilah Manfaat Daging Burung Puyuh
Itulah cara menetaskan telur puyuh dengan benar agar produktivitasnya tetap tinggi. Proses penetasan memanglah penting, namun kualitas puyuh sejak bibit juga harus diperhatikan. Dengan bibit puyuh yang berkualitas, maka kesehatan dan daya tahan tubuhnya kuat untuk menghadapi berbagai jenis penyakit mematikan. Selain itu, bibit puyuh atau yang sering disebut Day One Quail atau “DOQ” ini juga menentukan produktivitas dari puyuh saat dewasa.
PT Putra Perkasa Genetika merupakan pembibit unggas yang mengombinasikan teknologi modern, pengalaman dan keahlian di bidang pembibitan bertahun-tahun untuk menghasilkan bibit ayam (“DOC”), bebek (“DOD”), dan puyuh terbaik. Segera kunjungi halaman produk PPG untuk informasi kebutuhan peternakan Anda lebih lanjut.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews