Masa Kampanye Pilpres 2019 ini adalah 23 September 2018 - 13 April 2019. Hampir 8 bulan lamanya. Bila Petahana benar maju lagi, tidak harus cuti. Kewajiban cuti hanya SAAT kampanye saja.
Ibaratnya kampanye 2 jam, hanya cukup cuti 2 jam. Tidak perlu ijin KPU, cukup pemberitahuan saja. Kapan-kapan terserah, tidak harus lapor dulu sebelumnya.
Selama cuti, tetap berhak atas hak protokoler melekat . Kewenangan juga tidak berkurang selama cuti. Tidak ada batasan maksimal berapa kali atau berapa lama kampanye sepanjang masa kampanye.
Dengan kondisi demikian, berarti Petahana memiliki akses yang sangat luas. Kewenangan, data, kebijakan, "fasilitas dinas" semua tetap di tangan. Data ini bisa data apa saja, termasuk data intelijen. Itu semua sangat mendukung bagi kampanye.
Sebaliknya, calon presiden lain sangat terbatas aksesnya. Tidak ada kewenangan yang melekat. Tidak ada "fasilitas dinas". Semua biaya sendiri. Tidak ada akses luas ke data. Padahal katanya kalau mengritik Petahana harus dengan data. Tapi ya memang itu kenyataannya. Harus diterima.
Jadi memang sudah sewajarnya kalau petahana itu ibaratnya sudah menang sebelum mulai bertanding. "Kebangetan" istilahnya kalau sampai tidak menang.
Apakah mungkin kalah? Kok bisa?
Tapi memang tidak ada yang pasti di dunia ini, selain Allah Yang Maha Kuasa dan perubahan itu sendiri.
Mangga. Kita lihat saja nanti apa yang terjadi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews