Aha.... judulnya. Itulah diplomasi yang terjadi pada Senin malam 23 Juli 2018 di Istana Bogor. Jangan bingung ya, itu hal biasa dalam sebuah diplomasi. Apalagi ini terjadi pada saat makan malam dan penentuan memasukkan sebuah nama menjadi Capres. Kita mulai satu-satu kalau gitu.
NAH Project adalah mainan dari Rizky Arief Dwi Prakoso, seorang CEO dan Co-Founder NAH Project, pembuat sepatu Sneakers yang mendapatkan kejutan karena order dari Istana. Dia mengaku mendapat kesempatan setelah pertemuan tak disengaja antara dia dengan anak ke-3 Jokowi, Kaesang Pangarep, di acara Sole Vacation, Yogyakarta beberapa pekan sebelumnya.
Kala itu, Kaesang bertanya seputar Sneaker NAH Project. Sepatu yang dipesan lewat telepon seharga Rp415 ribu, sebuah kejutan memang buat Rizky, karena ini adalah kesempatan luar biasa yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. "Ini momentum positif bagi brand lokal, karena ternyata Presiden hargai brand lokal. Tinggal kita serius sama produknya" begitu kata Rizky.
Sepatu yang dipesan ternyata bukan untuk Gibran atau Kaesang, tapi untuk bapaknya. Kaget ya pastinya. Seru omzetnya setelah ini. Seperti halnya jaket jeans yang dipakai Jokowi untuk motoran ke Pelabuhan Ratu waktu itu.
Yang lain rapi, Jokowi pakai Sneaker, gimana? cocok ya.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews