Starling, Starbucks Keliling untuk Para Coffeevora

Sabtu, 21 Juli 2018 | 20:34 WIB
0
1271
Starling, Starbucks Keliling untuk Para Coffeevora

Kata Starling pertama kudengar di pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM), saat ngobrol tengah malam sesama penyair.

Pujangga Nusantara, dari pemula hingga penjaja kata ternama malam itu berkumpul dalam rangka merayakan Hari Puisi Indonesia.

Dan ketika pesta usai, aku dan mereka berjongkok di tangga batu menatap aspal Jalan Cikini, menyesap kopi sachet yang diseduh dengan air panas dari termos dalam gelas plastik racikan asal-asalan barista-barista bersepeda.

“Starling,” gumam seorang teman, penyair yang tak bisa ke lain hati dari larik dan bait puisi.

“Apa?”

Starbuck keliling.”

Malam itu, para pencandu kopi merayakan kekalahan puisi Indonesia.

Aku namakan mereka coffeevora. Tak kena nasi tiga hari tak mengapa. Namun tanpa kopi, lebih memilih bunuh diri.

Untung saja, hampir di setiap sudut tikungan dan kerumunan ada Starling, waralaba lokal bukan impor dari amerika.

***

Bandung, 7 Maret 2018