Dua kandidat Capres 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto sudah mengantongi cawapres masing-masing. Cawapres Prabowo yang dari PKS sudah mengerucut ke 2 calon yakni Ahmad Haryawan dan Salim Segaf Al-Jufri.
Sementara calon di luar PKS adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat, Zulkifli Hasan dari PAN, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Chairul Tanjung. Bahkan besar kemungkinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga merupakan alternatif cawapres Prabowo.
Sementara cawapres Jokowi konon kabarnya sudah mengerucut kelima nama yang berinisial M. Kalaulah ini mengandung kebenaran, agak susah juga memastikannya, karena beberapa cawapres Jokowi rerata berinisial M. Tetapi bukan Megawati loh ya....
Sangat kecil kemungkinannya TGB bisa terpilih, karena TGB inisial namanya Z. Tapi, nama lengkap TGB adalah Muhammad Zainul Majdi yang berarti berinisial "M". Juga Sri Mulyani. Jelas tidak mungkin dipaksakan menjadi Mulyani Sri, atau Zainul Majdi dipaksakan menjadi Majdi Zainul. Tapi untunglah ada nama Muhammad di depannya.
Kalau benar Cawapres Jokowi mengerucut kenama berinisial M, maka yang berpeluang adalah, Ketua MUI Ma'ruf Amin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Mantan Ketua MK Mahfud MD, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Muhammad Zainul Majdi.
Sementara Muhaimin sendiri tidaklah terdaftar sebagai cawapres Jokowi. Peluang Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, juga kecil peluangnya jika memang mengerucut ke nama yang berinisial "M".
Jelas ini menjadi pertanyaan banyak orang, di antara cawapres sendiri juga sudah mulai curiga. Apa lagi bagi yang awal namanya bukanlah berinisial hurup "M", seperti Sri Mulyani dan Airlangga bertanya-tanya, apa yang menyebabkan Pak Jokowi begitu antusias dengan cawapres yang berinisial "M".
Memang ini masih simpang siur, masih perlu dicari komfirmasi langsung dari Presiden Jokowi.
Konon kabarnya lagi, secara diam-diam ada Cawapres yang berusaha untuk bertanya langsung kepada Presiden Jokowi, siapa cawapres yang berinisial "M" yang menjadi pilihan Pak Jokowi. Namun dengan acuh tyak acuh, dengan santainya Pak Jokowi memberikan jawaban kepada salah seorang cawapres tersebut,
"Maaf Pak... siapa sebetulnya calon yang berinisial M yang santer jadi pembicaraan para Cawapres...?"
Jawab Pak Jokowi dengan becanda, "Mbok Sabar...."
"Lho.... Mbok Sabar kan tidak termasuk kandidat cawapres, Pak?"
"Maksud Saya mbok ya Sabar.... kalau sudah waktunya akan diumumkan..
Itulah jawaban Pak Jokowi....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews