Mulai besok 12 remaja pegunungan pedalaman Thailand ini sudah tidak akan dipanggil Celeng 1, Celeng 2, Celeng 3 sampai Celeng 12 lagi.
Para remaja itu memang tergabung dalam klub sepakbola di desa mereka. Nama klubnya: Wild Boars. Alias "babi hutan". Alias celeng.
”Celeng 2 sudah keluar dari mulut gua,” begitu kode yang resmi dipakai tim penyelamat.
”Celeng 1 sedang diperiksa dokter.”
Di rumah sakit pun nama-nama asli mereka disembunyikan. Diganti celeng nomor berapa.
Penguasa Thailand yang tidak demokratis memang berhasil merahasiakan semua itu. Menunggu selesainya penyelamatan 12 celeng dan asisten pelatih mereka itu. Dari dalam gua Tham Luang.
Penyelamatan itu sudah sukses besar. Kemarin sore. Semua yang terperangkap sudah dilarikan ke rumah sakit ibukota provinsi Chiang Rai.
Siapa Celeng 1 yang sesungguhnya segera tidak menjadi rahasia. Demikian juga Celeng-Celeng nomor berikutnya.
[irp posts="18416" name="Proses Penyelamatan yang Heroik, Tim Sama untuk Gua yang Sama"]
Elon Musk, bos besar Tesla, ikut hadir di perbatasan Thailand-Myanmar-Yunnan itu. Dua hari di sana. Bahkan ikut masuk gua. Sampai ke rongga 3. Dua kilometer dari mulut gua. Rongga 3 ini belakangan sudah diubah menjadi posko. Pos penyelamatan terdekat.
Elon Musk sampai menciptakan kapal selam mini. Yang bahannya dari material liquid. Yang terbukti cocok untuk kendaraan angkasanya. Tapi kapal selam Elon Musk ini tidak sampai perlu dipakai.
Misi yang awalnya diperkirakan mustahil itu selesai dalam tiga hari. Atau 17 hari sejak mereka terjebak di dalam gua 23 Juni lalu.
Padahal semula diperkirakan sangat sulit. Paling cepat empat hari. Bahkan sudah disiapkan skenario terburuk: tiga bulan. Menunggu selesainya musim monsoon.
Mereka masuk terowongan: 23 Juni.
Ditemukan penyelam Inggris: 2 Juli.
Seorang penyelamat tewas: 6 Juli.
Penyelamatan pertama 4 remaja: 8 Juli.
Penyelamatan kedua, 2 remaja: 9 Juli.
Penyelamatan ketiga, 4 remaja: 10 Juli siang.
Penyelamatan terakhir: 2 remaja dan asisten pelatih: 10 Juli sore.
Semua remaja itu ditutup matanya. Saat dikeluarkan dari gua. Tidak ada hubungannya dengan petak umpet. Melainkan untuk melindungi mata mereka. Setelah 15 hari dalam gua. Sembilan hari di antaranya dalam kegelapgulitaan.
Setelah tiba di rumah sakit tutup mata itu diganti kaca mata hitam. Sampai mata mereka dinyatakan sehat untuk melihat cahaya di luar gua.
[irp posts="18430" name="Pemerintah Thailand Kerahkan Tim Penyelamat dari Pasukan Elit Militer"]
Untung saja mereka remaja. Olahragawan pula. Kondisi badannya cukup baik. Hanya dua yang parunya terganggu. Sedang asisten pelatihnya, yang dikeluarkan terakhir, juga dalam keadaan sehat.
Mereka adalah celeng-celeng perkasa. Tidak sia-sia mereka mengadopsi nama binatang yang sudah mulai ada di dunia sejak 2.500 juta tahun lalu itu.
Ketika Celeng 12 berhasil dikeluarkan dari gua selesailah drama remaja dalam gua labirin ini.
Celeng, awalnya hanya ada di kepulauan Sunda. Mencakup Indonesia sampai Malaysia. Tapi akhirnya sampai juga ke Thailand.
Bahkan di Shangrila, Yunnan Utara, saya melihat celeng yang digembala bersama domba: makanan celeng itu juga hanya rumput belaka.
Saya khawatir nama kode itu akan terus terbawa menjadi nama mereka sampai tua.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews