"Peluk Saya", kata perempuan-perempuan bercadar itu.
Tidak semua wanita bercadar adalah teroris, tetapi fakta juga membuktikan: pengebom bunuh diri, yang ditembak, yang tertangkap atau istri dari seorang teroris, kebanyakan bahkan hampir 100% bercadar.
Jadi teroris itulah sebenarnya perusak citra wanita bercadar, bukan orang atau masyarakat umum yang trauma, itu hanya efek dari teror para teroris perusak agama.
Kecurigaan terhadap wanita bercadar itu karena ulah teroris.
Saya berpendapat sebaiknya wanita bercadar mengunjungi korban bom bunuh diri, untuk membuktikan simpatinya, semoga kelak akan menumbuhkan simpati balik.
Gerakan "Peluk Saya" dari wanita bercadar, akan berhasil jika para perempuan bercadar itu juga mengecam terorisme, kampanyekan anti terhadap terorisme dan menyambangi keluarga korban terorisme sebagi wujud simpati Anda.
Mari kita bebaskan diri dari kecurigaan kolektif terhadap wanita bercadar, tetapi kita juga minta peran aktif dari wanita bercadar untuk menyuarakan dengan lantang anti terorisme!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews