Dek Bulan dan Kursi Roda Impian

Jumat, 23 Maret 2018 | 10:18 WIB
0
700
Dek Bulan dan Kursi Roda Impian

Saya dari kemarin mengikuti berita dari Bulan Karunia Rudianti, siswi kelas 3 SD Negeri 88 Kota Pekanbaru. Dek Bulan menulis surat ke Presiden Jokowi, karena melihat Presiden kita suka bagi-bagi Sepeda. Si adik cantik kita karena keterbatasan fisik berharap dikirimkan juga hadiah, bukan sepeda tapi kursi roda.

Saya mengikuti berita ini sambil berdoa, semoga jadi perhatian netizen. Alhamdulillah ramai dan kalau sudah ramai tentu saja tidak ada alasan Istana untuk tidak mengirimkan Kursi Roda Impian untuk dek Bulan.

Terima kasih Pak Jokowi, saya selalu yakin terlepas dari apapun niatnya, beliau ini orang yang berhati mulia.

Sekarang setelah Dek Bulan mendapatkan kursi roda impiannya, harapan saya selanjutnya adalah agar Pemimpin Negeri ini di masa yang akan datang adalah orang yang punya konsep dan bisa memikirkan juga lapangan kerja untuk Dek Bulan dan anak bangsa difabel lainnya.

Tentu saja untuk masalah kedua ini, saya mohon maaf, saya berpikir Pak Jokowi bukan orang yang tepat.

Benar , beliau orang yang berjiwa mulia. Tindakan membagi-bagi sepeda, kursi roda, sepatu, buku dan lainnya adalah tandanya beliau punya hati dan perduli.

Sekali lagi terima kasih Pak Jokowi.

Tapi tentu saja kalau ukuran Pemimpin Nasional, kita tidak bisa membicarakan keperdulian terhadap satu, dua, sepuluh bahkan sepuluh ribu orang. Kita sedang membicarakan Indonesia dengan 260 juta orang lebih penduduknya.

Melihat track-rekord, komunikasi dan gaya bicara yang menggambarkan kemampuan berpikir-nya, saya yakin kita salah meletakkan jabatan terhadap orang yang berjiwa mulia ini.

Beliau orang yang sangat bagus di posisi pekerja dan pelaksana tugas, dan itu seharusnya sudah bisa kita paham dengan slogan kampanyen beliau ,"kerja..kerja..kerja".

Ibarat sebuah Perusahaan, beliau tidak cocok di posisi Direktur yang harus punya konsep perencanaan, visi dan misi strategis jangka panjang Perusahaan.

Beliau sangat tepat di posisi Manager atau malah mungkin Supervisor untuk melaksanakan dan mewujudkan visi dan misi yang sudah di konsep oleh Direktur.

Karena itu andai memungkinkan secara Undang-undang, saya berharap nama beliau ada di barisan kabinet Pak Prabowo Subianto apabila sang Ksatria Berkuda memenangkan Pilpres di 2019 tahun depan.

Saya pikir tidak perlu saling berdebat atau bantah-membantah. Berkaca saja ke sejarah masa silam, perjalanan karir Pak Jokowi juga sedikit banyak adalah hasil dari polesan tangan seorang Prabowo Subianto.

Sebagai penutup, mari kita semua anak bangsa menghentikan caci-maki politik.

[irp posts="13026" name="Mari Jokowi Lagi (2): Indonesia Tidak Bubar, Malah Makin Membesar"]

Pekerjaan rumah kita masih sangat banyak, jangankan menyediakan lapangan kerja untuk Dek Bulan dan anak bangsa yang memiliki keterbatasan fisik lainnya, untuk anak-anak bangsa yang kita yang berfisik sempurna pun terkadang masih saling sikut harus berebutan.

Misalnya lowongan kerja untuk sepuluh orang pramuniaga di "departement store", bisa dikuti sampai ribuan orang.

Tapi di tangan Pemimpin yang mempunyai konsep perencanaan matang, memiliki visi dan misi menjadikan Indonesia kembali menjadi Macan Asia.

aya yakin Dek Bulan dan semua anak-anak bangsa generasi penerus kita, bukan hanya akan mendapat simpati dan keperdulian sesaat. Ditangan pemimpin yang tepat, masa depan mereka akan kita siapkan dan mereka akan bisa hidup dengan layak.

Karena Kursi Roda untuk Dek Bulan bukan akhir dari perjuangan-nya, tapi justru awal menapaki perjalanan hidup untuk tujuh puluh tahun yang akan datang.

Kalau bukan saya, kamu dan kita semua yang perduli, siapa lagi....?

***

Editor: Pepih Nugraha