Orang pasti tahu politikus Golkar yang satu ini, Priyo Budi Santoso. Ia termasuk politikus ulung dengan pembawaan yang tenang dan kalem, sekalem air danau di musim kemarau. Di usia yang relatif muda ia menjadi ketua umum organisasi Trikarya, yaitu SOKSI, MKGR dan KOSGORO 1957.
Priyo Budi Santoso juga termasuk kader partai yang loyal terhadap pimpinan, juga pernah mencalonkan sebagai ketua umum Golkar, tetapi tidak banyak mendapat dukungan dari DPD atau DPC dan organisasi yang pernah membesarkannya.
Tetapi, namannya juga masuk dalam dakwaan jaksa KPK dalam kasus terdakwa Fahd El Fouz atau anaknya A Rafiq (penyanyi dangdut), diduga menerima fee pengadaan Alquran di Kementrian Agama. Sebagai terdakwa Fahd cukup terang benderang menyebut keterlibatan Priyo Budi Santoso menerima aliran dana fee itu. Mungkin Fahd sebagai terdakwa tidak ingin ia sendiri yang menaggung resiko, maka disebutlah nama Priyo Budi Santoso.
Semenjak namanya disebut dalam kasus korupsi pengadaan Alquran, nama Priyo Budi Santoso seakan tersisih atau tersingkir dari beberapa kali pergantian ketua umum Golkar, Priyo Budi Santoso tidak pernah mendapat posisi yang penting di DPP partai Golkar.
Rupanya dengan adanya beberapa partai baru yang lolos dalam pemilu 2019, seakan seperti membuka lapangan pekerjaan bagi para politikus yang sudah banyak pengalaman dalam organisasi atau dalam partai politik.
Dan keberuntungan itu berpihak pada Priyo Budi Santoso, ia direkrut oleh partai baru, yaitu Partai Berkarya dengan ketua Umum Hutomo Mandala Putra atau Tommy Suharto.
Karena di partai Golkar yang telah membesarkan nama Priyo Budi Santoso, ia tidak mendapat jabatan struktural, tidak ada salahnya kalau Priyo menerima tawaran dari Tommy Suharto untuk pindah partai dengan jabatan sebagai Sekjen Partai Berkarya.
Tentu jabatan Sekjen termasuk jabatan yang sangat tinggi dan menggiurkan bagi Priyo Budi Santoso dan mengajukan pamit secara baik-baik kepada petinggi Golkar untuk keluar dari partai dan pindah ke partai Berkarya.
Tidak usah heran kalau politikus kita sering muter-muter ke partai lain hanya untuk memperoleh jabatan di partai, tidak nyaman lagi nanti bisa kembali lagi ke partai lamanya.
Mudah-mudahan ia nyaman dengan partai barunya, yaitu Partai Berkarya.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews